Data Terinveksi Virus HIV-AIDS di Manonjaya Simak Penjelasannya

Tasik Kabupaten–PW. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Manonjaya menjadi saksi akan bahayanya penyebaran virus HIV-AIDS. yang mana virus tersebut menyerang sistem kekebalan tubuh serta melemahkan tubuh, dan virus tersebut belum ditemukan obatnya. Celakanya, penyakit ini bisa menyerang siapa saja.

Demikian dikatakan Kepala Puskesmas (Kapus) Manonjaya Hj. Mia Shopia. SKM. SST. MKM didampingi pengelola program HIV Neneng Rena S. Kep, awak media di UPTD Puskesmas Manonjaya Senin (19/2/2024).

Menurutnya kasus HIV-AIDS di Kecamatan Manonjaya tercatat dari tahun 2004 hingga 2023 ada 25 orang dengan rincian jumlah laki-laki 15 orang dan perempuan 10 orang.

“Hal ini menegaskan bahwa kasus HIV sebagian besar terjadi pada laki-laki dengan sebab banyaknya kelompok Laki Seks Laki (LSL) dan perilaku seks berisiko,” ucap Hj. Mia

Mia mengatakan penyebaran virus HIV terjadi melalui hubungan suami istri dengan pasangannya tanpa menggunakan alat pengaman. Karena pertukaran cairan yang terjadi ketika berhubungan seks akan menjadi penyebab utama virus itu bisa berpindah dan menyebar.

“Tidak hanya itu, darah serta Air Susu Ibu (ASI) juga menjadi penyebab terjadinya penyebaran, oleh sebab itu ibu hamil menjadi sasaran diantara yang harus dilakukan
proses pemeriksaan atau penilaian kesehatan secara rutin untuk mendeteksi risiko penyakit tertentu,” tambahnya.

Meninjau hal itu pihaknya berpesan kepada seluruh masyarakat agar menghindari bahaya akan virus tersebut dengan lebih mengetahui tentang pencegahan dan dampak penyakit yang masih rendah. Karena dampak dan resikonya kata Mia sangat sulit pemulihannya.

Juga bagi penderita yang terinfeksi virus ini ia menegaskan meskipun pada dasarnya HIV-AIDS tidak bisa disembuhkan, penderita tersebut harus menjalani pengobatan dengan mengikuti prosedur pengobatan. Karena dengan patuh pengobatan, tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi melindungi orang lain.

“Bagi yang terinfeksi virus ini jangan patah semangat dan agar terus selalu mendekatkan diri kepada yang maha kuasa, selalu berkomunikasi dengan kita karena yang bertanggung jawab akan virus tersebut bukan hanya dirinya sendiri tetapi sebagai pelayanan kesehatan kita juga turut mengatasi,” tambahnya.

“Atas tindakan yang telah dilaksanakan dengan melakukan penjaringan kasus dan test HIV pada orang dengan resiko terinfeksi yaitu ibu hamil, kelompok Laki Seks Laki (LSL), transgender, pasieun Tuberculosis (TB) dan pasieun Infeksi Menular Seksual (IMS) serta pemeriksaan HIV pada calon pengantin, berharap tidak ada lagi Orang Dengan HIV (ODHIV) yang baru,” tutup Kepala Puskesmas Cibeureum pada Senin (19/2/2024)

Penulis : Adyluhung

Related posts