Kopi: Lebih dari Sekadar Rasa

 

Rasa kopi adalah sebuah petualangan. Meskipun banyak artikel yang berfokus pada penilaian rasa kopi, karakteristik kopi seperti keasaman, sensasi di mulut, dan aftertaste juga merupakan bagian dari penilaian standar dalam industri kopi. Roda rasa kopi yang ada saat ini menyediakan istilah-istilah umum yang digunakan dalam penilaian. Namun, diskusi tentang karakter keasaman, sensasi di mulut, dan aftertaste kopi masih terbatas. Melalui penelusuran review kritis kali ini, istilah-istilah yang digunakan untuk menggambarkan keasaman, sensasi di mulut, dan aftertaste kopi dikumpulkan dari literatur yang telah dipublikasikan, panel sensori kopi, dan materi internet. Dalam refleksi penelittian ini, sebanyak 679 istilah sensori unik telah diidentifikasi untuk keasaman, sensasi di mulut, dan aftertaste, dan kemudian dikaitkan dalam bentuk peta kata. Berdasarkan hubungan antar kata dan penggunaannya, jumlah istilah tersebut kemudian disusun menjadi 95 istilah yang merujuk kepada keasaman, sensasi di mulut, aftertaste, dan istilah bersama untuk konsep yang saling terkait. Istilah-istilah yang disederhanakan tersebut kemudian diatur dalam sebuah roda karakter kopi yang disusun mulai dari yang umum hingga yang spesifik. Roda karakter ini memberikan daftar ringkas istilah-istilah yang dapat digunakan oleh pengecek rasa kopi untuk menilai keasaman, sensasi di mulut, dan aftertaste.

Namun, dalam perjalanan ini, mari kita membuka mata kita dan menikmati aroma kopi yang menguar di udara. Rasa kopi tidak hanya sekadar sesuatu yang kita cicipi, tetapi lebih dari itu, ia adalah sebuah pengalaman sensori yang mendalam. Setiap cangkir kopi membawa kita pada petualangan rasa yang unik, yang menggugah indera dan jiwa kita.

Ketika kita berbicara tentang rasa kopi, kita sering kali terpaku pada aspek rasa, seperti apakah kopi itu pahit, manis, atau memiliki aroma buah. Namun, dunia rasa kopi sebenarnya jauh lebih luas daripada itu. Ada karakteristik lain yang penting dalam mengevaluasi kualitas kopi, yaitu keasaman, sensasi di mulut, dan aftertaste. Seperti melihat pemandangan yang indah, mencicipi kopi yang berkualitas juga melibatkan semua indra kita.

Tapi, di tengah berbagai percakapan tentang kopi, sering kali terabaikan fakta bahwa istilah-istilah yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik ini masih sangat terbatas. Seolah-olah kita berada di dalam hutan yang lebat, mencari jalan melalui semak-semak yang rumit. Kita tahu bahwa keasaman, sensasi di mulut, dan aftertaste kopi adalah hal yang penting, tetapi bagaimana kita bisa menggambarkannya dengan kata-kata yang tepat?

Dalam khasanah yang mendalam ini, para peneliti telah memilih untuk menghadapi tantangan ini. Mereka memeriksa literatur yang telah dipublikasikan, melakukan sesi penilaian sensori dengan panel ahli kopi, dan bahkan menjelajahi materi yang tersedia di internet untuk mengumpulkan istilah-istilah yang digunakan dalam menggambarkan keasaman, sensasi di mulut, dan aftertaste kopi. Hasilnya adalah kumpulan 679 istilah sensori unik yang membentuk jaringan hubungan yang kompleks.

Lalu, seperti seorang seniman yang berusaha mengurangi paletnya menjadi warna-warna yang paling esensial, para peneliti mengurangi jumlah istilah tersebut menjadi 95 istilah yang paling relevan. Ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, seperti menemukan jalur yang jelas di dalam hutan yang lebat. Dari istilah-istilah yang disederhanakan tersebut, mereka membentuk roda karakter kopi yang memberikan panduan dari yang umum hingga yang spesifik.

Roda karakter ini adalah sebuah alat berharga bagi pengecek rasa kopi. Ia menyediakan daftar istilah-istilah yang dapat digunakan untuk menggambarkan keasaman, sensasi di mulut, dan aftertaste kopi dengan lebih jelas dan terperinci. Sebagaimana seorang seniman yang memiliki palet warna-warna yang beragam, pengecek rasa kopi sekarang memiliki perangkat yang membantu mereka menggambarkan pengalaman rasa kopi dengan lebih mendalam.

Selain memberikan alat bagi para pengecek rasa kopi, roda karakter kopi ini juga memiliki dampak yang lebih luas. Ia membantu membentuk bahasa yang umum digunakan dalam dunia kopi, seperti merajut benang-benang yang berbeda menjadi kain yang utuh. Ini adalah salah satu langkah menuju pemahaman yang lebih baik tentang dunia kopi dan semua kompleksitasnya.

Namun, perlu dicatat bahwa dalam dunia kopi, komunikasi tidak hanya tentang kata-kata. Ia juga melibatkan pengalaman sensori yang mendalam. Seorang penikmat kopi tidak hanya berbicara tentang rasanya, tetapi juga bagaimana kopi itu mengisi mulutnya, sensasi yang dihasilkan, dan kesan yang ditinggalkan setelahnya. Ini adalah seperti sebuah perjalanan yang memungkinkan kita merasakan semua nuansa kopi dengan segala indera kita.

Sebagai penutup, mari kita renungkan kata-kata bijak seorang filsuf terkenal, Jean-Jacques Rousseau, yang pernah mengatakan, “Kopi, minuman yang memabukkan yang memungkinkan orang untuk berpikir dengan cara yang lebih baik.” Dalam konteks kita, kopi adalah bukan sekadar minuman, tetapi sebuah pengalaman yang memampukan kita untuk menjelajahi rasa dan sensasi dengan lebih baik. Ia adalah seperti cermin yang memperjelas pandangan kita terhadap dunia kopi yang luar biasa.

Sebagai sebuah perumpamaan tentang kehidupan, kopi adalah seperti perjalanan yang penuh warna. Ia membawa kita melalui berbagai rasa dan sensasi, seperti halnya kehidupan membawa kita melalui berbagai pengalaman. Dan ketika kita memahami rasa dan karakter kopi dengan lebih baik, kita juga bisa lebih memahami diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita (Critical Review dari citasi: Williams, Simon & Andrade, Danilo & Liu, Lei. (2023). Coffee is more than flavor, the creation of a coffee character wheel. Journal of Sensory Studies. 38. 10.1111/joss.12886)

 

Oleh. Kolonel Laut (K) Dr. dr. Hisnindarsyah, SpKL. Subsp.KT(K),SE., M.Kes., MH., C.FEM, FISQua, FRSPH

Related posts