Bagian 2: Kerangka Konseptual Patrick Oben
Dalam perjalanan kita menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang pengalaman pasien dalam layanan kesehatan, kita memulainya dengan artikel kunci yang memberikan landasan konseptual yang kuat. Artikel pertama yang akan kita bahas adalah “Understanding the Patient Experience: A Conceptual Framework” yang ditulis oleh Patrick Oben, MD, dan dipublikasikan pada tahun 2020 dalam “Journal of Patient Experience.” Artikel ini membawa kita ke dalam dunia konsep dan kerangka konseptual yang membentuk dasar pemahaman tentang pengalaman pasien.
Kerangka Konseptual Pengalaman Pasien
Konsep utama yang ditemukan dalam artikel ini adalah pengertian tentang pengalaman pasien sebagai sesuatu yang multidimensional. Artinya, pengalaman pasien tidak hanya berkaitan dengan aspek fisik, tetapi juga mencakup aspek-aspek mental, sosial, dan spiritual. Ini adalah dasar yang kuat untuk memahami kompleksitas pengalaman pasien dalam layanan kesehatan.
Bagian pertama dari kerangka konseptual ini adalah dimensi fisik. Ini mencakup semua aspek yang berkaitan dengan kesehatan fisik pasien, termasuk diagnosis medis, pengobatan, dan perawatan fisik. Ini adalah aspek yang sering kali menjadi fokus utama dalam perawatan kesehatan konvensional. Namun, artikel ini mengingatkan kita bahwa pengalaman pasien tidak dapat direduksi hanya pada dimensi fisik ini. Pasien adalah individu yang lebih dari sekadar gejala penyakitnya.
Dimensi kedua yang ditekankan adalah aspek mental dari pengalaman pasien. Ini mencakup persepsi, emosi, dan sikap mental pasien terhadap perawatan mereka. Pemahaman dan dukungan terhadap aspek mental ini sangat penting, karena perasaan pasien dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan sistem kesehatan dan juga hasil perawatan mereka. Sering kali, pasien merasakan kebingungan, kecemasan, atau bahkan ketakutan dalam menghadapi prosedur medis atau diagnosis yang serius. Oleh karena itu, penyedia layanan kesehatan perlu sensitif terhadap dimensi mental ini.
Dimensi ketiga adalah aspek sosial dari pengalaman pasien. Ini mengacu pada interaksi pasien dengan keluarga, teman, dan masyarakat sekitarnya. Dalam konteks pengalaman pasien, dukungan sosial memainkan peran yang sangat penting. Keluarga dan teman-teman dapat menjadi sumber dukungan emosional yang kuat, dan juga berperan dalam pengambilan keputusan terkait perawatan pasien. Oleh karena itu, memahami dan menghargai peran jaringan sosial pasien adalah bagian penting dari perawatan yang holistik.
Terakhir, dimensi spiritual juga ditekankan dalam kerangka konseptual ini. Ini mencakup nilai-nilai, keyakinan, dan makna yang dimiliki pasien dalam konteks perawatan kesehatan. Bagi beberapa pasien, aspek spiritual adalah hal yang sangat penting dan dapat memengaruhi pemilihan perawatan, pemahaman tentang penyakit, dan harapan mereka terhadap proses penyembuhan. Oleh karena itu, penyedia layanan kesehatan perlu mengakui dan menghormati keanekaragaman aspek spiritual pasien.
Melampaui Gejala Fisik
Artikel ini mengajarkan kita bahwa pengalaman pasien tidak bisa direduksi hanya pada gejala fisik penyakit. Melihat pasien sebagai individu multidimensional dengan kebutuhan yang beragam adalah langkah awal yang penting dalam memberikan perawatan yang efektif dan empatik.
Konsep ini juga mengingatkan kita bahwa untuk memahami pasien sepenuhnya, kita perlu melihat melampaui gejala fisik. Kita perlu mendengarkan cerita pasien, memahami pengalaman mereka, dan mengakui bahwa setiap pasien adalah unik. Dengan melihat pengalaman pasien dalam dimensi yang lebih luas, kita dapat memberikan perawatan yang lebih manusiawi dan holistik.
Selain itu, artikel ini menyoroti pentingnya mengakui bahwa pasien bukan hanya objek perawatan, tetapi juga subjek aktif dalam pengambilan keputusan tentang perawatan mereka. Mempertimbangkan dimensi mental, sosial, dan spiritual dari pengalaman pasien dapat membantu pasien merasa lebih terlibat dalam perawatan mereka dan memungkinkan mereka untuk berperan aktif dalam proses penyembuhan.
Korelasi dengan Konsep Person-Centered Care
Konsep yang ditemukan dalam artikel ini juga berkorelasi dengan konsep perawatan berbasis pasien (person-centered care). Dalam perawatan berbasis pasien, pasien ditempatkan di pusat perawatan, dan perawatan dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan, preferensi, dan nilai-nilai pasien. Ini mencakup pengakuan terhadap dimensi fisik, mental, sosial, dan spiritual dari pengalaman pasien. Dengan demikian, artikel ini memiliki korelasi yang kuat dengan gagasan perawatan berbasis pasien yang bertujuan untuk memberikan perawatan yang lebih empatik dan terpersonal.
Dalam bagian berikutnya dari artikel ini, kita akan melanjutkan perjalanan kita dalam pemahaman tentang pengalaman pasien dengan merujuk pada artikel-artikel kunci lainnya yang juga memberikan pandangan berharga tentang topik ini. Dengan begitu, kita akan semakin mendalam dalam pemahaman kita tentang pengalaman pasien dalam konteks layanan kesehatan yang terus berkembang.
Oleh: dr. Friedrich Max Rumintjap, Sp.OG(K), MARS, FISQua, FRSPH, FIHFAA (Ketua Umum LAFKI)