Semangat Reakreditasi Puskesmas Pelambuan: Perjalanan Menuju Pelayanan Kesehatan Berkualitas

Puskesmas Pelambuan, yang menaungi dua kelurahan, yaitu kelurahan Pelambuan dan kelurahan Belitung Selatan, memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada sekitar 47 ribu penduduk. Misi ini tidak hanya mencakup warga lokal tetapi juga melibatkan warga dari kabupaten Barito Kuala yang berseberangan sungai dengan Puskesmas Pelambuan. Meskipun pelayanan saat ini dilakukan di bangunan rumah toko, semangat untuk menjalani proses reakreditasi tetap menggelora. Ini adalah cerita inspiratif tentang komitmen dan dedikasi Puskesmas Pelambuan dalam menghadapi tantangan dan meraih pengakuan atas pelayanan kesehatan berkualitas.

Awalnya, Puskesmas Pelambuan sudah memiliki pengalaman dengan Lembaga Pengembangan Akreditasi Fasilitas Kesehatan (LPA). Namun, mereka memutuskan untuk beralih ke Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) dengan sukacita. Keputusan ini menunjukkan bahwa mereka selalu mencari peningkatan, bahkan dalam proses akreditasi. Seiring dengan semangat ini, Puskesmas Pelambuan bersiap untuk menghadapi proses survei reakreditasi yang akan dilakukan secara daring pada 21 Desember dan secara luring pada 22 dan 23 Desember 2023. Proses ini adalah ujian bagi komitmen mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat.

Dalam menjalani proses reakreditasi ini, Puskesmas Pelambuan mendapatkan saran berharga dari tim koordinator wilayah LAFKI Kalimantan Selatan. Salah satu saran penting adalah tentang pentingnya memastikan bahwa data terkait infrastruktur disesuaikan setelah pelayanan pindah ke gedung baru. Ini mencakup aspek penting seperti arah evakuasi dan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang harus dinamis. Namun, yang lebih penting adalah penekanan pada perbaikan dan peningkatan mutu yang harus dilakukan oleh Puskesmas Pelambuan sendiri.

Mengutip filosof Cina terkenal, Laozi, yang pernah mengatakan, “Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah.” Puskesmas Pelambuan telah mengambil langkah pertama dengan semangat reakreditasi mereka. Langkah ini mencerminkan tekad mereka untuk terus bergerak maju dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Selain itu, kata-kata bijak ini mengajarkan bahwa proses perbaikan dan kemajuan memerlukan waktu dan usaha yang konsisten.

Reakreditasi adalah langkah penting dalam upaya menuju pelayanan kesehatan berkualitas. Ini adalah kesempatan untuk mengevaluasi dan meningkatkan berbagai aspek pelayanan yang ditawarkan kepada masyarakat. Namun, reakreditasi bukanlah tujuan akhir. Sebagaimana diungkapkan oleh Albert Einstein, “Kebodohan adalah melakukan hal yang sama berulang kali dan mengharapkan hasil yang berbeda.” Ini menggambarkan pentingnya perubahan dan peningkatan berkelanjutan.

Puskesmas Pelambuan juga harus memahami pentingnya kontinuasi dalam perbaikan mutu pelayanan. Ini tidak hanya berlaku untuk dokumen dan prosedur, tetapi juga untuk perilaku dan sikap petugas kesehatan. Dalam dunia kesehatan, konsep ini dikenal sebagai Continuous Quality Improvement (CQI). CQI adalah suatu pendekatan yang berfokus pada perbaikan berkelanjutan melalui evaluasi berkesinambungan, pembelajaran, dan adaptasi.

Sebagai contoh, kita dapat melihat korelasi antara semangat reakreditasi Puskesmas Pelambuan dengan konsep CQI. Ketika Puskesmas Pelambuan memutuskan untuk beralih ke LAFKI untuk akreditasi, mereka telah mengambil langkah untuk meningkatkan mutu pelayanan. Ini adalah awal dari perubahan positif yang akan terjadi dalam organisasi mereka. Dalam konteks CQI, langkah ini adalah bagian dari siklus perbaikan berkelanjutan.

Perumpamaan yang relevan dengan semangat ini adalah kisah legendaris tentang “perjalanan seribu mil” yang diambil oleh Laozi. Dalam hal ini, “perjalanan” menggambarkan perjalanan Puskesmas Pelambuan menuju pelayanan kesehatan yang lebih baik. Meskipun awalnya mereka mungkin menghadapi tantangan dan hambatan, tekad mereka untuk terus bergerak maju akan membawa mereka ke arah yang benar.

Selain itu, Puskesmas Pelambuan harus selalu berusaha untuk mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang kesehatan. Mereka harus mengikuti prinsip-prinsip evidence-based practice, yang merupakan pendekatan yang didasarkan pada bukti ilmiah dalam pengambilan keputusan klinis. Ini berarti bahwa setiap tindakan dan kebijakan yang diambil oleh Puskesmas Pelambuan harus didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Dalam konteks ini, filosof Cina Confucius mengingatkan kita untuk “belajar tanpa henti.” Ini berarti bahwa proses pembelajaran dan pembaruan harus berlangsung tanpa henti. Puskesmas Pelambuan harus selalu mencari pengetahuan baru dan mengintegrasikannya ke dalam praktik mereka untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

Saran dari tim koordinator wilayah LAFKI Kalimantan Selatan adalah hal yang sangat berharga. Ini menunjukkan bahwa Puskesmas Pelambuan memiliki dukungan yang kuat dalam perjalanan mereka menuju akreditasi dan perbaikan mutu. Sementara reakreditasi adalah tonggak penting, perbaikan mutu adalah perjalanan yang tak berujung. Oleh karena itu, penting bagi Puskesmas Pelambuan untuk tetap rendah hati dan berkomitmen dalam mengikuti prinsip-prinsip CQI dan evidence-based practice.

Sebagai penutup, perjalanan Puskesmas Pelambuan dalam semangat reakreditasi adalah inspirasi bagi kita semua. Mereka telah menunjukkan bahwa dengan tekad dan dedikasi, perubahan positif dapat terjadi dalam pelayanan kesehatan. Mereka juga telah mengingatkan kita akan pentingnya belajar tanpa henti dan selalu mencari peningkatan. Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi semua lembaga kesehatan untuk terus berusaha menuju pelayanan kesehatan berkualitas yang lebih baik. Sebagaimana kata filsuf Cina Laozi, “Jika Anda memberikan seseorang ikan, Anda memberinya makanan untuk sehari. Jika Anda mengajarkannya menangkap ikan, Anda memberinya makanan seumur hidup.” Puskesmas Pelambuan telah memilih untuk belajar menangkap ikan, dan semangat mereka adalah kunci keberhasilan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.

 

Oleh: Dr.H. Ahyar Wahyudi, S.Kep., Ns, M.Kep., FISQua, FRSPH, FIHFAA/ Surveyor LAFKI

Related posts