TNI AL-Puspenerbal (24/10/2023).
Pepatah “Bila Ada Kemauan maka ada jalan”, itu yang dilakukan Pangkalan Udara TNl Angkatan Laut (Lanudal) Kupang Puspenerbal yang dengan kreatif dan usaha keras berhasil merubah lahan tandus berkarang menjadi lahan konservasi Gaharu dan Cendana.
“Lahan berkarang dan cuaca panas mewarnai wilayah Kupang, hal tersebut adalah tantangan bagi kami di Lanudal Kupang untuk bisa berfikir keras dan kreatif bagaimana bibit pohon gaharu dan cendana sebagai spesies endemik bernilai ekonomi tinggi bisa tumbuh subur di dalam ksatrian Lanudal Kupang,” terang Komandan Lanudal Kupang Puspenerbal, Mayor Laut (P) Arief Sukmono Akbar, Selasa (24/10/2023).
Pohon Gaharu yang memiliki julukan pohon surga ini lanjut Akbar -sapaan akrab Danlanudal Kupang ini- kayunya merupakan aroma terapi yang memiliki wewangian khas dan memiliki banyak manfaat antara lain sebagai pereda nyeri, meredakan asma, obat gosok serta bisa menyembuhkan penyakit kuning.
“Pohon ini cukup langka karena hanya bisa tumbuh di Kasawan Asia Tenggara dan Selatan, sehingga kita tanam bibit secara bertahap agar bisa dirawat dengan baik,” terangnya.
Selain pohon Gaharu terang Akbar, Lanudal Kupang juga telah menanam sedikitnya 200 bibit pohon cendana yang sekarang telah tumbuh subur setinggi lebih kurang 1 meter dilahan konservasi cendana Lanudal Kupang.
Pohon Cendana adalah hasil hutan yang tergolong sangat penting dari Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), karena merupakan spesies endemik terbaik di dunia dan mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Tumbuhan ini kaya kandungan yang menyehatkan dan berfungsi sebagai antioksidan juga anti-inflamasi. Selain itu kayu cendana terkenal dengan aromanya yang menenangkan dan kerap menjadi bahan produk perawatan kulit, parfum, dan aromaterapi.
Danlanudal Kupang mengapresiasi personelnya yang telah tekun untuk bisa merawat dan menjadikan kedua pohon endemik tersebut, bisa tumbuh subur menghijaukan di dalam pangkalan.
“Para personel Lanudal Kupang dengan sabar rutin menyiram, beri pupuk dan merawatnya, walaupun dengan kondisi air yang terbatas dan kontur tanah yang berbatu dan cuaca yang panas. Hal tersebut dilakukan agar bisa membuat tanaman endemik tersebut tumbuh dan kelak bisa panen dengan baik,” pungkasnya.