Sorong PW- Komando Armada III bekerja sama dengan instansi dan unsur-unsur maritim, yakni Basarnas Sorong, BMKG Sorong, KSOP kelas 1 Sorong, BPBD Sorong, Dinsos Sorong, Dinkes Sorong, PMI Sorong, Puskesmas Majaran, Siswa-siswi SLB Sorong dan masyarakat Kampung Bahari Katinim, melaksanakan latihan operasi tanggap darurat bencana.
Kegiatan operasi tanggap darurat bencana ini, berlangsung di sekitar perairan pantai Katapop dan katinim, Distrik Salawati Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya (Jumat 8 September 2023). Mewakili Pangkoarmada III, Laksamana Muda TNI Rachmad Jayadi, Kapok Sahli Koarmada III, Laksamana Pertama TNI Ridwan Prawira, memantau langsung latihan tersebut.
Latihan tanggap darurat bencana tersebut diikuti 311 personil gabungan, 4 kapal yakni KRI Teluk Lada 521 dan KRI Mata Bongsang 873 dari Koarmada III, KNP 379 dari KSOP Sorong dan KN Baladewa dari Basarnas Sorong, Sea Rider, LCVP, Perahu Karet, Pesawat CN 235 P-8304 TNI AL, Ambulance serta anjing pelacak.
Dalam latihan ini, Pangkoarmada III menerima laporan permintaan bantuan karena telah terjadi bencana alam di Sorong. Dari hasil pemantauan udara melalui pesawat CN 235 diketahui pemukiman warga di sekitar pantai Kampung Katinim, terdampak gempa yang cukup parah, dan terlihat juga ada beberapa korban terapung hanyut di perairan pulau Mak-mak.
Proses pencarian para korban kemudian dilakukan. 7 korban berhasil dievakuasi Namun dua diantaranya meninggal dunia. Sedangkan untuk di darat tim evakuasi menemukan tiga korban luka berat dan 1 korban meninggal, dengan bantuan anjing pelacak. Para korban di bawa ke posko kesehatan juga ada yang langsung dilarikan di RSAL dr Oetojo Sorong.
Kapok Sahli Koarmada III, Laksma TNI Ridwan Prawira mengatakan jika latihan penanggulangan bencana dalam rangka melatih kesiapan prajurit TNI bersama unsur-unsur maritim lainnya. “Semua berjalan dengan baik, sangat tepat dan bagus. Latihan ini sangat bermanfaat untuk semua instansi yang berada di Kota Sorong bagaimana melakukan kerja sama yang terjalin dengan baik”.
“Secara keseluruhan sangat baik dan luar biasa, dari instansi samping juga sangat membantu. Kendala terbesar adalah waktu reaksinya yang harus tepat. Jadi ketika ada bencana, kita siap dan bertindak harus cepat. Latihan ini akan berjalan terus, kita sudah komitmen bersama. Apabila terjadi situasi seperti ini, seluruh institusi langsung berkoordinasi dengan cepat. Karena kita sudah saling mengenal dan sudah terjalin komunikasi dengan baik”, ungkap Laksma TNI Ridwan.
Kepala Kampung Katinim, Yeremias Malakabu, mewakili masyarakat mengapresiasi dan sangat mendukung kegiatan dari TNI AL bersama instansi dan unsur maritim ini. “Ketika terjadi bencana di Sorong ataupun di kampung sini, saya sudah tidak meragukan, karena ada komunikasi yang cepat dari pihak TNI AL dan instansi lainnya. Apalagi kami yang tinggal di pesisir pantai, seringkali ada hal-hal yang terjadi seperti korban tenggelam”.
“Saya berharap kegiatan seperti ini, tidak hanya hari ini. Tapi kedepan bisa dilakukan juga, baik dari TNI AL, ataupun dari pihak lain. Karena tujuannya memberikan pembelajaran bagi masyarakat, apabila mengalami musibah”, imbuhnya. Pada kegiatan tersebut, diserahkan juga bantuan sosial kepada para keluarga korban.
*Jacob Sumampouw