Jalesveva Jayamahe,
Jakarta, 8 September 2023 —- Setelah diresmikannya KRI Tuna-876 yaitu kapal perang milik TNI Angkatan Laut (TNI AL) dan Ship naming serta Launching KRI Marlin-877 oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali di galangan PT Karimun Anugrah Sejati (KAS) dan PT Palindo Marine, Batam, (07/09), ini saatnya melihat wajah dua kapal perang TNI AL.
Pemilihan PT KAS dan PT Palindo Marine sebagai produsen pembangunan kapal PC 60 M sejalan dengan program pemerintah dalam pemberdayaan dan peningkatan kemampuan industri pertahanan nasional menuju kemandirian pemenuhan alutsista.
KRI Tuna-876 yang memiliki panjang keseluruhan 62,40 Meter, Lebar 8,80 Meter dan Tinggi 19,37 Meter ini memiliki kecepatan maksimal 24 Knot serta kecepatan jelajah sejauh 17 Knots.
Sementara itu, KRI Marlin-877 memiliki spesifikasi teknis yaitu panjang 60 Meter, lebar 8,10 Meter, tinggi 4,85 Meter, draught 2,8 Meter, displacement 520 Ton, kecepatan maksimum 24 Knots, kecepatan jelajah 17 Knots, kecepatan ekonomis 15 Knots, endurance 5 hari dan pengawak 50 personel.
Kedua kapal ini dipersenjatai dengan 1 unit meriam kaliber 40 mm dan 2 unit meriam kaliber 12,7 dengan jumlah personel pengawak 50 orang.
Seperti dikatakan Kasal bahwa pembangunan dua kapal patroli cepat 60 meter oleh dua industri pertahanan dalam negeri memiliki makna yang sangat penting dalam mendorong pengembangan industri pertahanan dalam negeri. Produksi kapal ini merupakan salah satu wujud kemandirian industri nasional dalam pemenuhan alutsista khususnya bagi TNI Angkatan Laut. Kemandirian tersebut tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap pengadaan alutsista dari negara lain namun juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan teknologi dalam negeri.
KRI Tuna-876 dan KRI Marlin-877 memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), di mana TKDN ini akan terus meningkat kedepannya sehingga kemandirian Industri Pertahanan Dalam Negeri akan terwujud. Dengan adanya kapal ini dalam memperkuat alutsista TNI AL, adalah sebagai langkah untuk mendukung dan turut serta dalam meningkatkan program pemerintah yaitu Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang merupakan kebijakan dalam pemenuhan alutsista TNI AL.