MBD, PW : Klasis GPM PP. Letti Moa Lakor melaksanakan kegiatan pelatihan bendahara dan tim verifikasi Se – Klasis Letti Moa Lakor 5 – 6 Juni 2023 bertempat di Gedung Gereja Eliora dan Gedung Kantor Klasis Baru.
Saat membuka kegiatan Ketua Majelis Pekerja Klasis GPM Pulau-pulau Letti Moa Lakor Pdt. M M Timisela, S.Th, menjelaskan pelatihan ini memiliki tujuan sederhana agar pelaksanaan pengelolaan keuangan di tingkat Klasis dan Jemaat dapat berjalan lebih baik pengelolaan itu meliputi penerimaan dan pengeluaran pembukuan, pembuktian sampai laporan.
keuangan Gereja adalah bagian dari sebuah sistem dimana kita mengelola kasih karunia Allah yang telah dipercayakan.
“Ini menarik. Sebab kita tidak mengelola kekayaan dalam perspektif manusiawi. Tetapi sesungguhnya kita mengelola sebuah kekayaan yang adalah anugerah dan kasih karunia Allah,” sebut Timisela
Karena itu kata Ketua Klasis, adalah kewajiban setiap pengelola keuangan untuk secara sungguh-sungguh memastikan bahwa kasih karunia Allah itu dikelola dengan tepat dan benar.
“Harus kita akui sampai hari ini masih terdapat banyak kendala baik kendala teknis, berkaitan dengan kapasitas pengelolanya maupun pemahaman terhadap mekanisme kerja pengelolaannya,” ulasnya.
Akan tetapi menurutnya, harus diingat benar didalam seluruh prosedur ini, selama semua mekanisme itu masih tetap berlangsung dengan pengaruh manusia didalamnya, maka yang sangat menentukan sesungguhnya adalah kualitas manusia (pengelola-red).
“Sistim sebagus apapun itu, di negara ini, tidak pernah mampu menjamin 100 persen dia berlangsung dengan tepat. Apalagi kalau unsur manusia lebih besar pengaruhnya,” tegas Timisela
Sebabnya kegiatan pelatihan ini menurut Pendeta Meki, bertujuan tidak saja untuk meningkatkan kualitas teknis pengelola keuangan, tetapi juga bagaimana membangun spiritualitas pengelola keuangan.
“Ini penting. Selama setiap pengelola keuangan selalu berdiri teguh pada spritualitas Gereja yang diberi kepercayaan oleh Allah anugerah-Nya, maka kita menjamin sistem itu akan bisa berlangsung dengan baik,” tambahnya.
Sementara itu, Bendahara Sinode GPM Pdt. Max Syauta, S. Th tegaskan, prinsip anggaran di Gereja itu sifatnya dinamis. Karena itu, perencanaan keuangan menjadi sangat penting dilakukan secara baik dan akurat, agar realisasi dan pertanggungjawaban keuangan terarah serta benar.
“Dalam pelaksanaan tugas pengelolaan keuangan, harus tetap berpedoman pada aturan dan etika serta rasa takut akan Tuhan. Artinya harus dilakukan secara jujur dan bertanggung jawab. Kerugian keuangan terjadi jika tidak dilakukan secara bertanggung jawab dan jujur,” ingatnya.
Sementara dilanjutkan Ketua Tim Verifikasi Sinode GPM Drs. Paulus Kastanya, M. Si Kompetensi administrastor para Sekretaris Jemaat, kompetensi pengelolaan keuangan para Bendahara Jemaat, dan kompetensi pengawasan pengelolaan keuangan oleh Tim Verifikasi adalah kapasitas yang harus terus dilatih dan dikembangkan.
Kompetensi-kompetensi yang dimiliki itu harus juga dikonsolidasikan dan dimobilisasi bagi kepentingan pelayanan gereja dan masyarakat secara berkelanjutan.
Karena itu, kesediaan untuk memberi diri diperlengkapi secara terus-menerus, akan menjadikan peserta kompeten melakukan tugas-tugasnya.”pungkasnya.
Turut hadir dalam Kegiatan ini Ketua Klasis GPM. Pp Lemola Pdt. M. M Timisela, S. Th, Sekretaris Klasis GPM. Pp. Lemola Pdt. R Hitipeuw/L, S. Si Bendahara Sinode GPM Pdt. Max Syauta, S. Th, Ketua Tim Verifikasi Sinode GPM Drs. Paulus Kastanya, M. Si, Ketua Majelis Jemaat GPM Tiakur Pdt. R. M Maail, S. Teol, Pendeta Se – Klasis Lemola, Camat Moa, dihadiri oleh sejumlah peserta, Eliora Media Center. (EW19)