Bakti Sosial Komunitas Kreasi Muda Tanpa Batas- YBSI Berbagi Di Ponpes Nurul Amanah Bangkalan

Komunitas Kreasi Pemuda Tanpa Batas bersama para pemuda dari berbagai SMA dan SMK melaksanakan kegiatan bakti sosial sekaligus pelatihan yang diadakan di Pondok Pesantren Nurul Amanah Desa Basanah Bangkalan Madura. Dalam pelaksanaannya, kali ini Komunitas menggandeng Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku ( YBSI) untuk bekerja sama mendukung baksos tersebut (Jumat 10/03/2023).

Tujuan utama dari kegiatan bakti sosial kali ini adalah untuk meningkatkan health awareness para pemuda di pondok pesantren serta melakukan medical checkup. Acara dimulai pukul 4 sore dan dibuka dengan sosialisasi yang disampaikan oleh kedua anak SMK jurusan farmasi yakni Alifia Syadiva dan perawat Frischa. Sosialisasi membawakan topik terkait penyakit yang rentan sekali di lingkungan ponpes yaitu penyakit Scabies. Para siswa nampak semangat dan antusias dalam mendengarkan, mereka juga aktif melontarkan pertanyaan terutama setelah sosialisasi dilengkapi oleh Dokter Muda Ghifary Mahindisyah.

Setelah sosialisasi selesai, dilanjutkan dengan Medical Check-Up. Para anggota komunitas memiliki peran masing-masing di setiap posko yang ada. Alurnya dimulai dari pendaftaran, masuk ke pengecekan suhu badan, tinggi/berat badan dan pemeriksaan tekanan darah. Pada posko konsultasi dokter diisi dengan 2 Dokter Muda, salah satunya adalah DM Azzeldine Aliya Ketua relawan muda YBSI . Setelah konsultasi bergeser ke pengambilan resep obat oleh Ketua Umum YBSI Virly Mavitasari. Beberapa posko memang diadakan khusus untuk melatih para anggota-anggota baru terkait kecakapan bekerja dan adaptasi dengan hal baru. Acara berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan dikarenakan koordinasi yang sangat baik diantara para anggota komunitas diketuai oleh Ghifary Mahindisyah dan dibantu oleh Salsabila Reza.

Adapun jumlah pasien yang diperiksa mencapai 127 orang dari santri perempuan maupun santri lelaki. Para santri terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan meskipun beberapa ada yang masih takut untuk diperiksa dikarenakan stereotype mereka bahwa setiap pemeriksaan kesehatan berarti disuntik. Namun perasaan takut tersebut hilang dan digantikan dengan senyuman karena di akhir para santri diberikan bingkisan jajan Malkist dan juga hand sanitizer non alcohol Clarity dukungan dari YBSI . Adapun setelah pemeriksaan selesai, didapatkan bahwa penyakit yang diderita oleh mayoritas murid disana adalah scabies dan juga selesma atau biasa disebut batuk dan pilek dikarenakan cuaca yang kurang bersahabat.( HSD/YBSI)

Related posts