Situbondo – Komandan Pusat Latihan Pertempuran Marinir (Danpuslatpurmar) -5 Baluran Mayor Marinir Widi Permono., S.A.P., M.Tr. Opsla memberikan materi Study Kasus Satuan Tugas (Satgas) Korps Marinir kepada peserta Latihan Pemantapan Kepala Seksi dan Kepala Regu Korps Marinir wilayah Pasmar 3 Sorong. Sabtu (11/3/2023).
Dalam Study Kasus tersebut pengalaman satgas yang di angkat adalah Satgas Pulau terluar (Puter) XXVI tahun 2021 pos Pulau Batek dan Satgas Mupei pada tahun 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Danpuslatpurmar -5 Baluran dan juga Kepala Pengawas dan Pengendali (Kawasdal ) menyampaikan bahwa penyebab jatuhnya korban pada saat melaksanakan penugasan, secara umum di sebabkan kurangnya disiplin lapangan dan kurangnya kepemimpinan lapangan, baik kepala regu maupun komandan peleton dalam memanage anggotanya.
Lebih lanjut, Mayor Marinir Widi mengatakan contoh kurangnya disiplin lapangan dalam satgas. Pemakaian perlengkapan perorangan, seperti helm tempur yang tidak dilaksanakan serta kurangnya kecurigaan terhadap orang orang yang tidak di kenal yang berada di sekitar pos, sehingga orang asing tersebut mudah membaca aktivitas prajurit di pos dan juga contoh kepemimpinan lapangan, kurangnya inisiatif dari seorang Bintara dalam mengatasi BB permasalahan yang ada di daerah Operasi serta kurangnya dalam menganalisa Medan maupun cuaca di daerah Operasi.
Sebelum mengakhiri dalam pemberian materi, Kawasdal menekankan agar para peserta lattap Kasi dan Karu agar faham, “betapa beratnya tugas dan tanggung jawab seorang Bintara, yang merupakan tulang punggung satuan. Di mana mereka dituntut harus mahir dalam ketrampilan dan menguasai materi pengetahuan korps Marinir serta menjadi contoh dan suri tauladan bagi anak buahnya dalam segala hal, sehingga tugas tugas dapat di selesaikan dengan baik, benar, tuntas dan berhasil ” pungkasnya