Ciamis, PW – Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas IIB se Priangan Timur yang meliputi Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar lakukan Pembinaan Fisik, Mental dan Disiplin atau merupakan kombinasi latihan olahraga dan pembinaan mental sehingga mempunyai karakter yang tangguh.
Kegiatan tersebut dimulai dari apel di lapas Ciamis yang diikuti oleh 168 Petugas dari total 3 Lapas, dilanjutkan dengan joging dari lapas Ciamis menuju Lokasana. Setelah sampai di Lokasana, semua petugas berbaris dan bersiap untuk olahraga yang dipimpin langsung oleh Maulidi Hilal, SH., M.Si sebagai Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementrian Hukum dan HAM Jabar, Jum’at (02/09/2022).
Menurut Maulidi tujuan dari pembinaan ini adalah supaya petugas lapas tidak hanya mengandalkan skill, knowledge dan attitude tetapi juga bisa mempunyai kemampuan dan ketangguhan fisik.
“pembinaan ini adalah merupakan suatu agenda dari bapak kementrian hukum dan Ham jabar untuk seluruh jajaran petugas pemasyarakatan yang sudah di launching bulan mei yang lalu yaitu dalam rangka pembinaan jasmani, dikarenakan petugas masyarakat itu bertugas tidak hanya mengandalkan skill,knowledge dan attitude saja, petugas juga harus mempunyai fisik yang tangguh apalagi untuk petugas yang berjaga malam. Oleh karena itu saya selalu kontrol ke seluruh unit diseluruh jawa barat,”Ungkapnya.
Kegiatan tersebut pertama kali di Jawa Barat, Selain pembinaan ini juga dijadikan sarana untuk Evaluasi dan menentukan Visi kedepannya untuk mengantisipasi tantangan yang lebih besar dan hebat.
Disisi lain Maulidi juga menyinggung bahwa dirinya sedang memburu petugas yang menyelundupkan Handphone atau pelanggaran lainnya karena dirinya tidak mau nama baik Lapas menjadi jelek hanya gara-gara oknum petugas yang tidak bertanggung jawab akan tugasnya.
“Kami sedang memburu petugas-petugas yang mencoba menyelundupkan HP, karena ini menjadi atensi serius bagi kami, beberapa kejadian viral di lapas rutan se Indonesia ini salah satunya adalah HP, karena HP bisa menyebabkan peredaran narkoba, penipuan, pemerasan ataupun pungli yang dilakukan oleh warga binaan. Oleh karena itu kami tegaskan kepada petugas yang tertangkap akan kami proses dan mengusulkan untuk diberhentikan tugas,”Jelasnya.
Tidak ingin nama baiknya menjadi tercemar, Lapas se Indonesia melakukan beberapa upaya dan salah satunya program pembinaan ini, dengan pembinaan ini nantinya akan menumbuhkan kesadaran bagi petugas lapas meskipun membutuhkan proses yang cukup lama.
Sementara itu Maulidi juga berpesan kepada setiap Kepala lapas untuk terus melaksanakan program-program yang diberikan.
“Saya berpesan secara umum kepada setiap kepala lapas untuk tidak henti-hentinya menjalankan program ini, selain sangat mendukung dari Tusi, karena kalo ada petugas yang sakit pasti kepala lapas yang pusing mencari penggantinya, tetapi kalo petugasnya sehat semua kerjaan bisa lancar gaperlu lagi mencari pengganti petugas yang sakit, ini juga kan bisa membuat imun tubuh kita jadi kuat sehingga terhindar dari penyakit,” Tutupnya.
IKBAL