(Gresik),PW: Dalam rangka menindaklanjuti perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono tentang membangun SDM unggul dan profesional serta tangguh dalam menghadapi segala ancaman, guna memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit dalam bidang komunikasi maka prajurit Batalyon Komunikasi dan Elektronika 2 Marinir (Yonkomlek 2 Mar), melaksanakan latihan instalasi “Retrans” guna mendukung kelancaran komunikasi ke satuan atas serta pendirian Antena Slooping di daerah latihan Ds. Ngepung, Kec. Kedamean, Gresik. Rabu (30/03/2022).
Kegiatan ini Dalam rangka Latihan Satuan Dasar (LSD) I Tri Wulan (TW) I Ta. 2022 prajurit Batalyon Komunikasi dan Elektronika 2 Marinir (Yonkomlek 2 Mar) mengasah naluri tempur sebagai operator radio komunikasi dengan latihan pendirian Antena Slooping agar Prajurit Yonkomlek 2 Mar lebih profesional didalam Mendirikan Antena dan juga mengasah naluri tempur operator Radio dengan tujuan selain mampu memasang antena juga naluri tempur prajurit dan profesionalisme sebagai Prajurit Korps Marinir TNI AL.
Dalam kesempatan tersebut, Komandan Batalyon Komunikasi dan Elektronika 2 Marinir (Danyonkomlek 2 Mar) Letkol Mar Ade Lesmono berpesan agar seluruh prajurit Yonkomlek 2 Mar selalu memanfaatkan momen momen latihan kesenjataan seperti ini sehingga tugas ke depan yang kita emban dapat terlaksana dengan baik, lancar, serta profesional dan tidak lupa tetap mengutamakan Zero Accident.
Teknologi elektronika berkembang sangat pesat, khususnya pada sistem komunikasi. Dengan berkembang sistem komunikasi dengan baik maka kita dapat menggunakan alat komunikasi sejenis antena. Salah satu pembuatan dan penelitian antena untuk Radio Komunikasi yaitu dengan melakukan observasi. Observasi dilakukan dengan cara memantau dan meneliti jenis–jenis antena komunikasi radio yang sering digunakan di masyarakat pada umumnya,” pungkasnya.
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan 5M yaitu dengan Memakai Masker, Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Serta membatasi mobilisasi dan interaksi.