Padang – PW: Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II mengikuti sosialisasi pembinaan kemampuan operasi dan keamanan laut yang diselenggarakan oleh Dinas Operasi dan Latihan TNI AL. Sosialisasi dilaksanakan secara daring dari Gedung Serba Guna Fasilitas Perbaikan dan Pemeliharaan (Fasharkan) Mentigi, Tanjung Uban, Kepulauan Riau. Rabu, 9 Maret 2022.
Komandan Lantamal II, Laksamana Pertama TNI Endra Sulistiyono, S.E., M.M. diwakili Asisten Intelejen Danlantamal II, Kolonel Laut (KH) Christanto Nugroho, S.H. secara daring di Ruang Transit VVIP Mako Lantamal II, Jl. Bukit Peti-Peti, Teluk Bayur, Padang. Dari Lantamal II, Sosialisasi diikuti Kadiskum Lantamal II, Letkol Laut (KH) Zurahim, SH., M.H., Unsur KRI, Satrol dan Staf Intelejen.
Dalam sosialisasi ini dipaparkan hal terkait operasi dan latihan di laut, bidang intelijen maritim, dan aspek hukum laut. Sosialisasi dibuka oleh Kepala Dinas Operasi dan Latihan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Eko Wahjono. Dalam beberapa pemaparan disampaikan juga permasalahan aktual dunia yang bisa memberikan dampak pada pertahanan dan keamanan negara. Konflik Rusia-Ukraina, Konflik kepentingan di Laut Cina Selatan yang berhadapan langsung langsung dengan Laut Natuna Utara, Keamanan Selat Malaka, Pelanggaran wilayah, tindak pidana dilaut, dan peraturan perundangan-undangan tentang kewenangan TNI AL dilaut turut menjadi sorotan utama.
Pengawasan kegiatan pertambangan tanpa izin (PETI) menjadi hal penting. Disebabkan hasil galian tambang diangkut melalui laut. Data sampai dengan Agustus 2021 tercatat 2.741 lokasi pertambangan tanpa izin. Dampak kegiatan PETI menghambat giat usaha bagi pemegang izin resmi, bahaya keselamatan, kerusakan lingkungan,masalah sosial, merusak hutan dan merugikan negara dalam hal pendapatan negara bukan pajak serta penerimaan pajak daerah. TNI AL diharapkan meningkatkan peran pengawasan aktivitas pertambangan tanpa izin, serta penegakan hukum dilaut.