Surabaya, PW: Di tengah pelayaran kembali ke Pangkalan Surabaya dalam misi 99 hari keliling Indonesia bersama KRI Bima Suci, di etape – 11 Nias – Cilacap, 89 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat lll Angkatan ke-68, Satuan latihan Kartika Jala Krida (Satlat KJK) 2021 mulai menjalani Ujian Tulis dan Komprehensif tentang berbagai materi latihan selama pelayaran berlangsung.
Hal tersebut dikatakan Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Letkol Laut (P) Pungki Kurniawan, M.Tr.Opsla., saat mengecek pelaksanaan ujian Tulis dan Komprehensif yang dilaksanakan bergiliran, bertahap dan berkelanjutan oleh Staf latihan dan Satgas KRI Bima Suci, Senin (18/10).
Ujian yang berlangsung dua hari sejak kemarin ini lanjutnya, ujian tulis dilaksanakan di ruang kelas KRI Bima Suci, sedangkan ujian komprehensif dilaksanakan di seluruh ruangan KRI Bima Suci yang sudah ditentukan oleh panitia.
“Untuk pelaksanaan ujian Komprehensif sendiri dilaksanakan semi outbond, para peserta ujian diharuskan melewati tiang Tanggap, Tanggon dan Trengginas (nama nama 3 tiang tinggi: Red) yang ada di KRI Bima Suci dengan tujuan untuk menumbuhkan naluri tempur bagi calon-calon pengawal Samudra masa depan.
Diawali dengan melaksanakan apel kelengkapan di geladak tengah KRI Bima Suci yang dipimpin langsung oleh Kadepnops yang sekaligus sebagai Perwira pendidikan dan latihan (Padiklat) KJK tahun 2021, Mayor Laut (P) Andy Ribuantoro, S.T., kemudian tensi darah oleh tim kesehatan untuk mengetahui kesehatan peserta ujian, pelaksanaan dibuka langsung oleh Komandan KRI Bima Suci/Dansatgas KJK tahun 2021, Letkol Waluyo dari atas geladak Round House Deck KRI Bima Suci.
Begitu ujian dinyatakan dibuka, maka seluruh peserta ujian langsung menuju pos-pos ujian yang telah ditentukan oleh panitia ujian, diantaranya tentang Kebaharian, Pengetahuan umum kapal, keperwirajagaan, PUDD Khas TNI AL dan pengetahuan profesi sesuai bidang korpsnya masing-masing.
Menurut Palaklat KJK, ujian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana para Taruna dapat menyerap ilmu pengetahuan umum tentang perkapalan maupun pengetahuan sesuai dengan korpsnya masing-masing selama mengikuti pelayaran dengan KRI Bima Suci.
Dalam kegiatan ujian ini para Taruna juga dituntut untuk mampu menjelaskan tentang daerah yang disinggahi baik dari segi keamanan, kebudayaan, keanekaragaman adat istiadat, potensi yang dimiliki serta potensi strategis Pangkalan TNI AL yang disinggahi serta pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara lain.
“Selain materi profesi yang diujikan, materi Peran-Peran di Kapal Perang juga diujikan sesuai dengan tugas dan fungsi korps masing-masing,”pungkasnya.