Pengangkatan Datuak Merupakan Implementasi Komsos Dan Bintahwil

Padang, PW: Terselenggaranya kegiatan pengangkatan Datuak Bagindo Malano Nan Hitam dengan sukses terhadap Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) Laksamana Pertama TNI Hargianto.S.E.,M.M.,M.Si(Han) merupakan berjalanya kegiatan di bidang Potensi Maritim. Terlaksananya komunikasi sosial (Komsos) yang baik dan pembinaan wilayah pertahanan wilayah atau (Bintahwil) Minggu 29 Agustus 2021.

Penobatan atau pengangkatan Datuak di Minangkabau adalah gelar adat yang diberikan kepada seseorang melalui kesepakatan suatu kaum atau suku yang ada di wilayah Minangkabau Provinsi Sumatra Barat. Untuk pengangkatan selanjutnya disetujui sampai ke tingkat rapat adat oleh para tokoh pemuka adat setempat Kerapatan Adat Nagari atau KAN.

Acara pengangkatan Datuak di hadiri Gubernur Sumatera Barat Sumbar Bapak H Mahyeldi Ansharullah. S.P. Datuak Sutan Marajo, pejabat Forkompinda Sumbar, Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau atau LKAAM, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Bundo Kandung, dan undangan lainya.

Gubernur Sumbar dalam sambutanya menyampaikan, kegiatan pengangkatan batagak panghulu atau pengangkatan Datuak, merupakan salah satu bentuk melestarikan warisan budaya Minangkabau. Agar generasi muda mengetahui alur budaya yang dimiliki adat Minangkabau. Terutama dengan arus budaya asing cukup kuat masuk ke tatanan kehidupan kita saat ini. Ini juga merupakan dalam rangka melestarikan ke arifan lokan.

Kondisi kehidupan di tengah masyarakat peran Nagari sangat di harapkan. Nagari merupakan bentuk tatanan pemerintah kecil. Jika Nagari dapat melakukan fungsinya dengan baik, makan ke atasnya kita sudah dapat membantu tatanan pemerintahan ke tingkat yang lebih tinggi.

Pengangkatan Datuak merupakan Mambangkik Batang Tarandam bagi suku Pisang jirek, karena sudah 120 tahun panghulu atau Datuak Bagindo Malano Nan Hitam ta kubuah. Kini lah Tibo pa bangkik batang tarandam Laksamana Pertama TNI Hargianto.S.E.,M.M.,M.Si(Han), di bawah pasukuan payung pisang jirek.

Saatnya mengabdi lagi ke keluarga besar pasukuan. Anak dari pasangan ibu Hj Darnis. Almh, dan Bapak H. Bahar Sutan Baheram Alm, merupakan anak ke 5 dari 7 bersaudara.

Kegiatan baralek gadang ini, dilaksanakan dengan Protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

Related posts