BARABAI-PW:Setelah mengikuti rangkaian kegiatan perkemahan sabtu-minggu, sebanyak 80 orang anggota baru Saka Wira Kartika Pangkalan Kodim 1002/HST akhirnya dikukuhkan oleh Kaka Kapten Inf Moh. Alip Suroso.
Upacara penutupan Persami dan pengukuhan anggota baru Saka Wira Kartika Pangakalan Kodim 1002/HST bertempat di lapangan Makodim di Jalan Telaga Padawangan Kelurahan Barabai Timur Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Minggu (27/06).
Dalam amanatnya sekaligus menutup kegiatan Persami dan pengukuhan anggota baru Saka Wira Kartika Pangkalan Kodim 1002/HST Kaka Kapten Inf Moh Alip Suroso mengatakan, semua meteri dan pelajaran yang sudah diberikan oleh para pembina hendaknya kalian aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, jadilah pribadi yang santun dan berbudi luhur untuk membantu kepada sesama.”ucapnya.
Usai menutup kegiatan persami dan pengkuhan anggota baru saka wira kartika, kepada penerangan Kodim 1002/HST, Kapten InF Moh. Alip Suroso mengatakan adik-adik yang baru dilantik sudah dibekali dengan berbagai ilmu kepramukaan dari para pembina yang sudah mempunyai kwalifikasi KMD (Kursus Mahir Dasar) dan KML (Kursus Mahir Lanjutan).”tuturnya
Lebih lanjut Kaka Kapten Inf Moh. Alip Suroso menambahkan terdapat Lima Kira dalam Saka Wira KArtika yaitu Krida Navigasi Darat, Krida Mountainering, Krida Pioneering, Krida Survival dan Krida Penanggulangan Bencana Alam sebagai bekal nantinya dalam bekerja dan mengabdi kepada masyarakat.”imbuhnya.
Dan pengukuhan 80 orang anggota baru Saka Wira Kartika pangkalan Kodim 1002/HST ini merupakan angkatan ke-XVI Sejak dikukukannya anggota Saka Wira Kartika Pangkalan Kodim 1002/HST pertama kali pada tahun 2008 di desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur.
Kami berharap dengan dikukuhkannya anggota baru Saka Wira Kartika dapat menjadi pemicu generasi muda harapan bangsa untuk tetap sadar akan bela Negara, mempunyai nilai-nilai luhur, dalam rangka mencegah pudarnya rasa cinta tanah air dikalangan generasi muda akibat dari semakin maraknya budaya asing dan pergeseran norma budaya bangsa yang mengarah pada perpecahan dan upaya penghilangan ke-Bhinneka Tunggal Ika an dalam kehidupan masyarakat.”tegasnya.(Mk-95).