Surabaya, PW: Ulama kharismatik asal Pekalongan, Maulana Habib Luthfi bin Yahya, memberikan pembekalan wawasan kebangsaan kepada prajurit dan Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) yang digelar di Gedung Mas Pardi, Kesatrian AAL Bumimoro, Surabaya, Kamis (3/6).
Habib Luthfi bin Yahya yang tiba di Kampus AAL bersama Komandan Korps Marinir, Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M.Tr(Han) disambut Gubernur AAL Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr(Han), Wagub AAL Laksamana Pertama TNI Rudhi Aviantara, S.E., M.Si., M.Tr (Han), Seklem AAL Kolonel Laut (P) Syamsul Rizal, S.E., M.M., para Direktur AAL, Kaopsjar, Danmen AAL dan para Kepala Depertemen Program Pendidikan AAL lainnya.
Kedatangan AL Habib di kampus Taruna Laut ini, disambut juga Gordon Genderang Suling Gita Jala Taruna AAL, diikuti segenap prajurit dan PNS AAL, yang berbaris mulai dari gerbang Utama AAL hingga Gedung Mas Pardi sebagai lokasi pembekalan.
“Saya bersama seluruh civitas akademika AAL mengucapkan selamat datang dan terimakasih kepada Dr. Maulana Al Habib Luthfi Bin Yahya, yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pembekalan tentang wawasan kebangsaan kepada Taruna Taruni Akademi Angkatan Laut,” terang Gubernur AAL diawal sambutanya.
Gubernur berpesan kepada seluruh anak didiknya untuk menyimak apa yang disampaikan, agar dapat menggugah semangat dan jiwa patriot para Taruna untuk lebih cinta kepada Tanah Air dan Bangsa serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, sehingga akan tercipta pribadi Taruna yang memiliki jati diri, berkepribadian dan berkarakter yang tangguh serta bertanggung jawab.
Sementara itu Habib Luthfi, ulama kondang kelahiran Pekalongan 10 November 1947 yang juga sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, dalam pembekalannya mengingatkan agar generasi muda dapat menjaga harga diri serta adat kehidupan manusia. Laksanakan seluruh aktifitas diawali dengan berdoa dan menikmati serta mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan YME.
Angkatan Laut Indonesia lanjutnya, pada tahun 1949 sudah terbilang maju, dengan kepemilikan kapal-kapal dalam armada perangnya. Semangat dan pengorbanan para pendahulu ini harus diwarisi oleh generasi penerusnya, termasuk Taruna AAL sebagai generasi penerus pemimpin TNI/TNI AL, bangsa dan negara kedepan.
Persatuan sebagai salah satu penopang berdiri tegaknya bangsa ini, untuk itu kata Habib, konsekuensi terhadap makna lagu kebangsaan Indonesia Raya tidak hanya sekedar seremonial saja, namun diperlukan tindakan konkrit untuk merawat dan menjaga kebinekaan dalam bingkai keutuhan NKRI.