Makasar PW. Instruksi Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno untuk perbaikan dan pembersihan makam Sultan Hasanuddin di Kabupaten Gowa memiliki alasan kuat. Selain sebagai penghormatan atas penggunaan nama bagi Kodam XIV, kegiatan itu juga sekaligus menjadi harapan besar sebagai semangat juang yang harus diwarisi oleh seluruh prajurit Kodam XIV/Hasanuddin. Julukan Ayam Jantan dari Timur atas keberanian dan semangat pantang menyerah Sultan Hasanuddin, juga diharapkan Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno, akan menjadi julukan bagi seluruh prajurit Kodam XIV. Hal ini diungkapkannya, Minggu (19/4/2021).
“Nama sultan Hasanuddin dipakai TNI AD untuk nama Kodam Hasanuddin. Bukan hanya karena karena sebagai pahlawan nasional, tetapi lebih kepada penghormatan dan kebanggaan terhadap semangat juang yang begitu besar. Sultan Hasanuddin adalah ruh bagi seluruh prajurit Kodam Hasanuddin. Jiwa dan semangat juangnya kita inginkan hadir dalam diri seluruh prajurit. Jiwa patriotisme dan militansinya dalam berjuang membela bangsa dan negara ini, harus hadir pada setiap prajurit Kodam Hasanuddin dalam menjaga kedaulatan NKRI, terutama saat dalam penugasan,” tegas mantan Pa Sahli TK III Bidang Komsos Panglima TNI AD ini.
Pangdam juga menegaskan bahwa setelah perbaikan dan pembersihan atas makam Sultan Hasanuddin dilakukan, perawatan secara berkala akan dilakukan. Tentu tetap akan berkoordinasi dengan pihak keluarga dan Pemerintah Daerah setempat. “Perbaikan dan perawatan situs-situs bersejarah adalah kewajiban semua pihak. Dan untuk makam Sultan Hasanuddin, saya melakukannya secara pribadi selaku Pangdam. Masa kita menggunakan nama besar Sultan Hasanuddin, sementara makamnya tidak terawat. Jadi meskipun tidak besar nilainya, tetapi saya harapkan perbaikan dan pembersihan ini akan membuat makam Sultan Hasanuddin menjadi lebih pantas. dan ke depan, siapapun Dandimnya situs ini akan tetap dirawat karena di situs bersejarah ini ada nama besar Kodam,” Pangdam yang pernah menjabat Kepala BIN Jawa Timur ini.
Selain makam Sultan Hasanuddin, Pangdam Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno juga mengaku akan menjadikan bagian fokus perhatian untuk perawatan situs bersejarah. Menurutnya, sudah selayaknya seluruh situs bersejarah yang merupakan bukti sejarah bangsa dirawat sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan. “Situs sejarah adalah bukti sejarah perjalanan bangsa sekaligus sebagai warisan sejarah bagi generasi penerus. Merawatnya adalah kewajiban seluruh pihak. Selain makam Sultan Hasanuddin, saya juga telah berkoordinasi untuk perawatan sejumlah situs lainnya, termasuk Monumen Mandala,” paparnya.
Di kesempatan lain, Dandim 1409/Gowa, Letkol Arh Muh Suaib mengatakan bahwa terkait instruksi Pangdam tersebut, kegiatan perbaikan dan pembersihan makam Sultan Hasanuddin telah memasuki hari kelima. “Ada sekitar 75 orang yang dilibatkan dalam perbaikan dan pembersihan ini dari seluruh koramil yang ada di Kodim Gowa. Saat ini kebersihannya sudah jauh lebih baik. Sejumlah yang rusak sudah dibenahi. Tetapi tetap masih fokus melakukan perbaikan dan pembersihan. Kita tidak menargetkan kapan selesai. Karena yang terpenting hasilnya bagus dan maksimal,” jelasnya. Sejumlah sasaran perbaikan dan pembersihan kompleks makam akan dilakukan pada pintu gerbang masuk kompleks makam, pagar depan sebelah kanan makam, kubah patung makam Sultan Hasanuddin, pagar besi keliling dan plafond aula makam Sultan Hasanuddin.@/red