Dokter Geje: Jangan Takut di Vaksin, “Saya Pilih Vaksinasi” ini Penjelasannya

Kepri PW: Sekarang aku akan bicara soal vaksin, Meskipun aku bukan ahlinya ahli virus dan pervaksinan. Namun karena ada pertanyaan yang ditujukan kepadaku , baik via japri maupun lewat group group. Maka merespon , satu persatu, sangat menyita waktu. Pun menulis seperti ini. Apalagi sadar, ilmuku serba terbatas, kompetensiku juga hanya ” dasaran ” saja dan penyandang status dokter GeJe.

Tapi aku mencoba menjelaskan apa yang pernah aku pelajari di bangku fakultas kedokteran , maupun saat mengikuti Fellow di beberapa negara. Ilmu Imunologi komperhensif, adalah dasar yang harus dipahami oleh setiap mahasiswa FK. Dan saat menjadi Fellow di Malaysia, Singapura dan Thailand, pre testnya salah satunya tentang imunologi. Jika tidak lulus, ya diulang sampai 3 kali. Tidak lulus juga, yang dinyatakan gagal sebelum belajar. Nah Loh.

Ada beberapa pertanyaan yang masuk seperti bahayakah vaksin covid yang belum melalui seluruh tahap penelitian?

Bagaimana efek sampingnya? Atau kenapa tidak memakai herd imunity saja, toh sudah 10 bulan.

Apa tidak menambah resiko infeksi bagi yang tidak terinfeksi?

Bertahan berapa lama dan seterusnya.

Bahkan ada yang bicara bahaya vaksin merk A dari negara B dan berbagai alasan.

Lalu ketika aku tanya vaksin itu apa dan bekerja dimana?

Gelagepan jawabnya, duh asli dari negri wakanda banget nih.

 

Oke, kita mulai dari Vaksin. Apa sih vaksin itu? 

Vaksin itu adalah zat yang sengaja dibuat untuk merangsang pembentukan kekebalan tubuh dari penyakit tertentu.  Artinya vaksin ini men’trigger’, memacu tubuh membentuk benteng pertahanan. Sehingga bisa mencegah terjangkit dari penyakit tertentu tersebut.

Sejak konsep vaksinasi dilakukan Edward Jenner pertama kalinya pada 1796, sudah ada 30 jenis vaksin yang dikembangkan.

Sejak pertama kali dikembangkan, vaksin diyakini mampu untuk melawan berbagai penyakit infeksi.

Terbukti, vaksinasi sejak dini juga telah mengurangi angka kematian hingga menghilangkan sejumlah virus mematikan seperti polio dan campak.

Prinsip vaksin adalah membentuk kekebalan tubuh. Yang dikenal sebagai antibodi. Antibodi inilah yang berfungsi untuk melawan benda asing yang masuk.

Vaksin terdiri dari dua komponen yaitu komponen aktif dan nonaktif.  Komponen aktif berupa antigen yang berisi komponen virus atau bakteri yang sudah dilemahkan. Sedangkan komponen non aktif adalah bahan tambahan berupa adjuvan dan stabilizer.

Sedangkan dalam pembuatan vaksin, keamanan harus selalu menjadi aspek utama dan dilanjutkan efektifitasnya.  Proses membuat vaksin pun tidak mudah, karena harus melalui berbagai tahapan, mulai dari uji praklinik, hingga fase uji klinik berkali-kali. Sampai terbukti aman baru digunakan.

Saat ini ada empat jenis vaksin, yang dikembangkan berdasarkan modalitas awal virusnya. Vaksin hidup. Di antaranya adalah Vaksin Polio Oral (OPV), campak, rotavirus, demam kuning.

Vaksin yang sudah dimatikan. Di antaranya adalah vaksin pertusis utuh, IPV.

Vaksin yang berisi sub unit dari antigen (antigen yang sudah dimurnikan). Di antaranya vaksin Hepatitis B.

Vaksin yang berisi toksoid (Toksin yang sudah diinaktivasi). Di antaranya adalah vaksin Toksoid Tetanus dan Difteri toksoid.

Pertanyaan berikut, vaksin Covid19 itu dari mana? 

Vaksin covid 19 dikembangkan dari berbagai macam bahan atau komponen virus. Bukan dari virus yang disuntikan, seperti pemahaman orang awam selama ini. Yang ada yang berasal dari virus yang dilemahkan, atau inactive virus seperti yang diproduksi sinovac.

Ada yang berasal dari komponen m- RNA messenger seperti yang diproduksi Pfizer dan modenna. Ada juga yang berbasis DNA seperti yang diproduksi India berlabel zynus. Jepang mengembangankan vaksin covid19 dari kompenen adenovirus.

Tapi intinya semua sama. Mereka tidak menginfeksikan virusnya tapi kompenen virus untuk mentrigger antibodi. Sehingga potensi infeksi dari Covid19 , praktis tidak ada.

Beda dengan pemahaman herd imunity, yang munculnya antibodi karena tubuh diinfeksi oleh virus, lalu terjadi pertempuran. Dengan resiko bisa kalah, bisa menang.

Yang menang bertahan Yang kalah, berkalang tanah. Wafat. Passed away

Harapannya, setelah disuntik vaksin, tubuh akan membentuk antibodi yang berfungsi sebagai “pasukan” pelawan virus Covid-19. Ini terjadi karena tubuh akan membentuk sel memori yang punya kemampuan mengingat.

Jika setelah divaksin, seseorang “seolah” terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, maka antibodi akan diproduksi.

Dan ini merupakan keunggulan vaksin pencegahan. Mengapa? Karena metode pencegahan, dapat memberikan perlindungan yang sifatnya spesifik, khususnya terbentuk terhadap Covid-19.

Apakah setelah disuntik vaksin langsung timbul antibodi?

Antibodi tidak akan langsung ada ketika vaksin selesai disuntikkan. Kekebalan baru terbentuk 10-14 hari setelah suntikan lengkap. Sedangkan pada vaksin Covid-19, ada vaksin yang membutuhkan dua dosis.

Pemerintah merencanakan vaksinasi dilakukan selama 15 bulan dimulai pada Januari 2021 hingga Maret 2022. Gelombang pertama vaksinasi akan dilakukan dalam periode Januari – April 2021 .

Prioritas terhadap 1,3 juta tenaga kesehatan, 17,4 juta petugas pelayanan publik, dan 21,5 juta lansia. Sedangkan gelombang kedua rencananya akan dilakukan pada April 2021 – Maret 2022.

Apakah ada efek sampingnya?

Semua obat atau terapi atau vaksin, pasti memiliki efek samping. Karena respon tubuh berbeda beda. Oleh karena itu, perlu uji klinis beberapa tahap untuk mengetahui efeksamping apa yang kemungkinan timbul. Dan ini sudah disosialisasikan oleh pemerintah. Dan terus berusaha diminimalisir.

Jangankan vaksin. Aku sendiri , pengidap hipertensi, diberi obat generik amliodipine, langsung mata bengkak. Disertai gatal diwajah. Sedangkan diberi yang obat paten atau non generik, aman2 saja, padahal isinya sama.

Jadi , secara personal, aku akan memilih mengikuti vaksinasi. Walaupun sebagai penyintas alias alumni angkatan pertama Covid19, aku bukanlah prioritas.

Tapi, bukankah antibodi juga ada masa pakainya? Jadi kalaupun di vaksin, insya Alloh aku siap.

Semoga kita semua dalam lindungan Alloh dan ujian Covid19 ini ,segera berlalu dari bumi ini. Dengan bertaubah setaubah nya.

Aamiin. Waallohu’alam bisshowab

* Dr (c) Hisnindarsyah, SE, M.Kes, MH 

#dokterGeJeBlangkonputih.

#siapkandiriterimavaksin

Related posts