MARTAPURA-PW:Rabu ( 6/2/ ) Kondisi memprihatinkan dan menyedihkan dialami Adawiyah (37) janda anak 1, warga jl. Belimbing Desa Kupang Rejo RT 01 RW 02 Kec. Sungai Pinang Kab. Banjar akhirnya terbebas dari penyakit Tumor ganas yg menderanya dan menggerogoti tubuhnya selama hampir 3 tahun.
Bermula saat Adawiyah bekerja di salah satu perusahaan tambang batubara di wilayah Sungai Pinang sebagai juru masak, lengan tangan kanannya terjepit pintu kantin perusahaan saat hendak menutup pintu, tidak ada luka yg berarti, hanya bekas jepitan pintu tersebut, ada tampak memar sedikit, hal tersebut dianggapnya biasa saja.
Namun sudah beberapa waktu berjalan, memar pada lengan tangan kanannya tidak kunjung hilang, yg akhirnya timbul benjolan mirip bisul dan itupun dianggap biasa.
Sekitar 4 bulan berlalu, bisul tersebut tidak juga kunjung sembuh, malahan semakin membesar dan terus membesar sebesar kepala manusia. Adawiyah sudah mencoba berobat ke Puskesmas terdekat yaitu Puskesmas Sungai Pinang dan telah diberi obat.
Sekitar tahun kedua, benjolan yang sebesar kepala bayi tersebut berubah warna menjadi kemerahan dan Adawiyah merasakan nyilu, nyeri bahkan akhirnya benjolan tersebut pecah mengakibatkan bau anyir dan busuk sehingga Adawiyah tidak bisa lagi mengerjakan pekerjaan sehari-hari di rumah serta kehilangan pekerjaan sebagai satu-satunya yg dapat menopang hidupnya.
Pada saat itu kebetulan Kapten Inf Yohanes Sumarsono Danramil Sungai Pinang melintas Sungai melihat Adawiyah sedang mencuci baju, sempat berhenti dan bertanya perihal lengan tangan kanannya yg membesar, kemudian Kapten Inf Yohanes Sumarsono anjangsana ke rumah Adawiyah untuk melihat secara dekat derita yg dialami Adawiyah, tidak berpikir panjang lalu Kapten Inf Yohanes menawarkan diri untuk mengajak berobat Adawiyah ke Puskesmas yang selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit di Martapura.
Adawiyah langsung dirawat inap di RS. Ratu Zaleha Martapura dan oleh Dokter diputuskan akan dilakukan amputasi namun Adawiyah menolak dan minta dipulangkan, Kapten Inf Yohanes Sumarsono tterus berusaha membujuk namun tak berhasil, Adawiyah bersikeras tetap minta pulang.
Selama tinggal di rumah, Tumor Ganas yg ada di lengan tangan kanannya semakin parah, Adawiyah hanya tergeletak dan terkulai lemas tanpa dapat melakukan aktivitas apapun kondisinya semakin melemah, namun Danramil Sungai Pinang Kapten Inf Yohanes Sumarsono terus berusaha membujuk agar mau diajak berobat kembali untuk menjalani amputasi. Alhasil 2 bulan lebih akhirnya Adawiya bersedia diantar berobat dan menjalani operasi dan dilakukan amputasi.
Pasca operasi, kondisi phsikis Adawiyah sangat labil, tampak diselimuti perasaan minder, menutup diri dan seakan masih belum bisa menerima keadaan dirinya yg baru saja kehilangan lengan tangan kanannya.
Danramil Sungai Pinang Kapten Inf Yohanes Sumarsono bersama para Babinsa secara bergantian menjenguk dan terus memberikan support guna memberikan motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri Adawiyah dan juga sering memberikan bantuan sembako buatnya.
Berkat ketulusan, keikhlasan, kesabaran, ketekunan dan rasa empati yg ditunjukkan oleh Danramil Sungai Pinang beserta anggotanya dalam memberikan support, akhirnya sedikit demi sedikit mulailah Adawiyah menemukan semangat dan mulai dapat menerima kondisi keadaan dirinya dan bahkan saat ini dia sudah mau keluar rumah mendatangi keluarga / saudara dan warga tetangga lainnya. Dan saat ini Adawiyah sudah menemukan rasa percaya diri, serta tidak lagi merasa rendah diri.
Kini dia banyak mencari kesibukan dengan membantu di warung salah satu keluarganya agar untuk mendapatkan upah guna menopang kebutuhan sehari-harinya dengan menanggung ibundanya yg sudah lansia dan anak semata wayangnya yg kini masih duduk di bangku kelas 3 SMPN I Sungai pinang.
Danramil Sungai Pinang, saat ini sedang membangunkan kios kecil ukuran 2 x 3 M untuk digunakan sebagai usaha yg diharapkan nantinya Pemerintah Daerah bisa turut memberikan perhatian kepada Adawiyah yg masih menanggung orang tua dan anak semata wayangnya.
Disamping itu Kapten Inf Yohanes Sumarsono sedang mengupayakan tangan palsu buat Adawiyah, semoga semuanya bisa terealisasi sesuai dengan 8 Wajib TNI membantu mengatasi kesulitan warga setempat.
Disisi lain kesibukan sehari-harinya dalam melaksanakan tugas di wilayah, Danramil Sungai Pinang Kapten Inf Yohanes Sumarsono sering memberikan bantuan kepada warga yg sakit, ada beberapa warga yg dibuatkan BPJS Mandiri yg setiap bulan dibayarkan oleh Kapten Inf Yohanes Sumarsono, selain itu ada beberapa warga yg tidak mampu, anak-anaknya disekolahkan oleh Danramil dan diberikan bea siswa Rp.500.000,- untuk setingkat SLTA dan Rp. 250.000,- setingkat SLTP serta memperbaiki rumah warga yg tidak layak huni.
Saat ditemui di Kantornya, Danramil Sungai Pinang Kapten Inf Yohanes Sumarsono mengatakan bahwa bantuan yang diberikan kepada beberapa warga adalah untuk membantu kesulitan warga, apalagi disaat pandemi Covid ini banyak masyarakat yang terdampak kehilangan mata pencahariannya.
Hal ini bisa menjadi motivasi buat anggota lainnya, agar lebih peka dan peduli terhadap situasi dan kondisi serta masalah sosial lainnya di wilayah binaan, imbuhnya
Ucapan yang penuh ketulusan datang dari hati Ibu Adawiyah kepada Koramil Sungai Pinang, terlebih kepada Danramil dan para Babinsa Koramil-01/ Sungai Pinang , terlihat pada tatap matanya penuh harap dan rasa haru serta ucapan terima kasih atas bantuannya selama ini.
Meski tak punya lengan lagi , ini sudah dari cukup, melihat dan mengalami sakit yang dideritanya waktu itu.
Sekali kami sekeluarga mengucapkan banyak terima kasih dan keikhlasannya, ujar Adawiyah.(Mk-95).