Surabaya, PW: Sebagai satuan tempur baik dalam melaksanakan tugas Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP) prajurit Batalyon Angkutan Bermotor 2 Marinir (Yonangmor 2 Mar) dituntut handal dalam menjalankan tugas sebaik mungkin, terutama dalam mengoperasikan kesenjataan satuan sendiri, maka dari itu menjelang latihan LSL I TW. II DA/LA 2020 para pengemudi laksanakan pemeliharaan dan perawatan (Harwat) di garase Yonangmor 2 Mar Kesatrian Soetedi Senaputra Karang Pilang Surabaya. Jum’at (18/09/2020).
Untuk selalu siap menunjang operasional pelaksanaan tugas satu kesatuan tempur tentunya harus memiliki sarana transportasi yang memadai, Kendaraan Taktis (Rantis) yang merupakan standar dalam satuan setingkat Batalyon adalah truk yang dalam tugas pokoknya digunakan sebagai alat transportasi pasukan maupun material tempur saat latihan maupun giat operasi.
Adapun rantis yang dimiliki oleh Yonangmor 2 Mar diantaranya adalah truck Liaz, truck Isuzu, dan truck Unimog, beberapa kendaraan tersebut ikut berpengaruh terhadap keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh negara, dalam tingginya intensitas operasional, kendaraan – kendaraan tersebut mutlak harus mendapatkan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan secara rutin dan kendaraan harus dalam kondisi sehat dan prima sehingga setiap saat kendaraan siap bergerak guna menunjang tugas Satuan.
Pada kesempatan tersebut Komandan Batalyon Angkutan Bermotor 2 Marinir (Danyon Angmor 2 Mar) Mayor Mar Tulus Novan Hartawan Siagian M. Tr, Opsla. menyampaikan beberapa hal mengenai perawatan rutin dan ekstra demi memenuhi kebutuhan pemakaian kendaraan yang sewaktu – waktu siap untuk di operasionalkan
“Pemeliharaan Kendaraan dinas memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan kendaraan itu sendiri untuk melaksanaakan pergeseran pasukan maupun perlengkapan yang akan melaksanakan tugas operasi, maka kendaraan yang digunakan sebagai alat transportasi harus bisa menjamin keselamatan pengendara maupun penumpangnya serta untuk menghindari terjadinya korban sia-sia karena kecelakaan akibat kurangnya harwat atau kesiapan kendaraan”. Pungkasnya