Sumut,PW: Rapat koordinasi Polres Dairi bersama stakeholders dalam rangka mendukung program Pemerintah Kabupaten Dairi menuju adapatasi kebiasaan baru di hadiri dan di buka langsung oleh Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu pada Selasa (21/7/2020) di ruang Aula Polres Dairi. Kapolres Dairi AKBP. Leonard David Simatupang, SIK hadir dalam rapat koordinasi tersebut bersama dengan jajarannya, Pimpinan OPD Kabupaten Dairi, Camat Silahisabungan Hamaska Silalahi, para Kepala Desa Kecamatan Silahisabungan serta para pelaku usaha di kawasan wisata Tao Silalahi Kecamatan Silahisabungan.
Rapat koordinasi ini diadakan dalam rangka menuju adaptasi kebiasaan baru pada 10 destinasi wisata termasuk danau toba khususnya Tao Silalahi dan Taman Wisata Iman Sitinjo di Kabupaten Dairi.
Dalam arahannya, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan dalam masa pandemi covid-19 ini, Presiden Indonesia Joko Widodo telah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya khususnya kepada para Gubernur di seluruh Indonesia dalam rapat pada beberapa waktu yang lalu di Istana Negara untuk menerapkan pola rem dan gas di masing masing wilayah yang dipimpin. Pola rem dan gas ini menurut Presiden dikatakan Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu harus diterapkan karena mengingat krisis pertumbuhan ekonomi yang telah terjadi di beberapa negara akibat dari covid-19 ini.
“Kita bersyukur Bapak Presiden bersama dengan seluruh jajaran di Pemerintahan Indonesia bisa memimpin kita sehingga kita belum masuk dalam keadaan krisis seperti negara lain,” ucap Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu.
Dalam hal menuju adaptasi kebiasaan baru ini, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan peran dari para stake holder menjadi kunci utama sukesnya pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru tersebut. Beliau mengatakan jika sesuatu hal telah disepakati bersama dengan para stakeholders khususnya para pelaku usaha yang ada di kawasan Tao Silalahi agar dikomunikasikan kepada seluruh anggota dari kelompok pelaku usaha terkait dengan hal yang telah disepakati.
“Kalau nanti kesepakatan itu tidak dilakukan, maka kami dari Pemerintah akan bertindak tegas., mungkin akan menutup tempat usaha anda,” ungkap Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu.
Dalam menuju adaptasi kebiasaan baru ini, Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan pembukaan adaptasi kebiasaan baru tersebut harus dilakukan secara bertahap.
Selanjutnya, Beliau mengatakan penerapan protokol kesehatan yang ketat harus dilakukan dalam pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru yang dituangkan dalam Peraturan Bupati sehingga bisa diterapkan dalam melakukan penindakan bagi warga yang tidak taat dalam menjalankan protokol kesehatan yang telah dirumuskan.
Berikutnya dikatakan Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu dalam penerapan adaptasi kebiasaan baru yang menjadi perhatian penting adalah warga ataupun orang pendatang yang masuk dan akan berkunjung ke Kabupaten Dairi.
“Peran posko akan menjadi sangat penting disini. Misalnya posko yang ada di Lae Pondom setiap ada warga yang ingin masuk ke Silalahi harus diperiksa sesuai dengan protokol kesehatan. Harus menunjukan surat sehat dan rapid test yang menyatakan bahwa dia sehat” ujar Beliau.
Tak lupa Beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kapolres Dairi bersama dengan seluruh jajarannya yang telah turut mendukung dan membantu kinerja Pemerintah Kabupaten Dairi dalam mencegah penyebaran covid-19 di Kabupaten Dairi.
Sebelumnya, Kapolres Dairi dalam sambutannya mengatakan dengan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai Unesco Global Geopark termasuk Silahisabungan Geosite maka rapat koordinasi ini diadakan guna memberikan masukan-masukan kepada Pemerintah Daerah dan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Pusat dalam hal destinasi wisata.
“Bagaimana kesiapan Pemerintah, kesiapan Polri untuk melakukan pengamanan yang di dukung oleh TNI. Sebagai leading sektor dalam hal ini adalah Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dairi,” ujar Kapolres Dairi.
Oleh karena itu, Kapolres Dairi mengatakan koordinasi dari masing masing sektor harus dibutuhkan baik itu dari Pemerintah, Polri dan TNI serta dari para pengusaha sehingga apa yang di rumuskan nantinya dalam rapat koordinasi ini dapat dilaksanakan sebagai pedoman dalam menjalankan adaptasi kebiasaan baru.(Cikwan,Tarigan)