Jalesveva Jayamahe
Jakarta, 23 November 2025,— Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yaitu sebanyak 6 Pekerja Migran Indonesia non prosedural atau ilegal yang hendak pergi ke Malaysia berhasil digagalkan oleh Prajurit TNI AL Lanal Tanjung Balai Karimun (TBK) di Perairan Pulau Pandan Kabupaten Karimun. Sabtu (23/11).
Kronologi kejadian berawal dari unsur Sea Rider 01 Mahesa berpatroli di Perairan Pulau Pandan, Kabupaten Karimun. Saat berpatroli, Tim melihat siluet dua unit speed boat bermesin 40 PK bergerak ke arah Perairan Pulau Nipah. Tim melaksanakan pengejaran terhadap kedua speed boat tersebut. Menyadari keberadaan petugas, kedua speed boat kemudian berpencar.
Lebih lanjut, Tim memutuskan untuk fokus mengejar 1 unit speed boat berwarna biru yang diduga membawa PMI Non Prosedural. Setelah jarak semakin dekat, Tim memberikan tembakan peringatan, namun speed boat tersebut tetap tidak berhenti dan mencoba melarikan diri. Setelah pengejaran selama kurang lebih 1 (satu) jam, Tim berhasil menghentikan dan menangkap speed boat selodang bermesin 40 PK yang telah kehabisan BBM.
Didapati 6 (enam) orang PMI Non Prosedural dan 1 (satu) orang Nahkoda/Tekong berusaha melarikan diri dengan melompat ke laut, namun berhasil diamankan oleh Tim F1QR. Speed boat tersebut sebelumnya berangkat dari Perairan Kampung Asam, Pulau Kundur, dengan tujuan Malaysia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Tim Kesehatan Balai Pengobatan Lanal TBK, kondisi enam orang PMI Non Prosedural dan satu orang Nahkoda/Tekong dalam keadaan sehat. Dari hasil pemeriksaan terhadap barang bukti belum ditemukan obat terlarang berupa narkoba dan senjata tajam atau sejenisnya.
Petugas menangkap sebanyak 6 PMI Ilegal dan 1 orang tekong. Petugas juga mengamankan barang bukti berupa satu unit speed boat mesin yamaha 40 PK. Kasus ini selanjutnya dilimpahkan kepada Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Kabupaten Karimun.
Kasus ini menambah daftar panjang upaya penyelundupan PMI ilegal yang berhasil digagalkan di Indonesia sepanjang tahun 2025. TNI AL memastikan akan terus memperketat pengawasan untuk memutus mata rantai kejahatan tersebut. Hal itu merupakan perintah langsung dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.