Lakumham DPC PKB Sidoarjo Akan Beri pendamping Hukum Yang Profesional kepada Ponpes Al Ghoziny

 

Sidoarjo.PW-Rasa duka yang mendalam atas musibah ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, juga dirasakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Melalui Lembaga Advokasi Hukum dan HAM (Lakumham) DPC PKB Sidoarjo, partai berlambang bola dunia ini menyatakan siap memberikan pendampingan hukum bagi pihak pesantren.

Ketua Lakumham DPC PKB Sidoarjo, Fattahul Anjab, MH, mengatakan tragedi tersebut bukan hanya menjadi luka bagi keluarga besar pesantren, tetapi juga bagi masyarakat Sidoarjo dan Nahdlatul Ulama secara umum.

“PKB lahir dari rahim ulama dan pesantren. Karena itu, sudah menjadi kewajiban moral dan politik kebangsaan bagi kami untuk membantu pesantren sebagai tempat pendidikan, pengkaderan, dan pengabdian para santri,” ujar Fattahul di Kantor DPC PKB Sidoarjo, Sabtu (4/10/2025).

Sebagai langkah konkret, Lakumham DPC PKB Sidoarjo akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk LBH Ansor, untuk ikut mengawal proses hukum agar berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.

Fattahul menegaskan, pendampingan hukum yang diberikan bukan bentuk pembelaan terhadap pihak tertentu, melainkan untuk memastikan proses hukum berlangsung adil, transparan, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pesantren.

“Fokus utama kami saat ini adalah memastikan penyelidikan dan pendampingan hukum berjalan profesional serta tidak merugikan siapa pun,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Lakumham DPC PKB Sidoarjo, Muhammad Fauzul Kabir, menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim penyelamat, aparat penegak hukum, dan tenaga medis yang telah bekerja tanpa kenal lelah sejak hari pertama musibah terjadi.

Fauzul menambahkan, Lakumham PKB Sidoarjo siap terus berkoordinasi dengan lembaga pemerintah, aparat hukum, maupun keluarga besar pesantren apabila dibutuhkan klarifikasi atau pendampingan lebih lanjut.

“Pendampingan hukum ini adalah bagian dari ikhtiar kami agar hak-hak semua pihak terlindungi, baik keluarga korban maupun lembaga pesantren,” katanya.
.

Kami meyakini, melalui sinergi dan doa bersama, musibah ini akan menjadi pelajaran berharga untuk memperkuat kualitas, keamanan, dan keberlangsungan pendidikan di lingkungan pesantren,” tutup Fauzul.

Sebagai informasi, musibah ambruknya bangunan musala di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terjadi pada Senin (29/9/2025) sore. Bangunan roboh saat sejumlah santri tengah melaksanakan sholat ashar berjamaah. Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dan penanganan korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan.(Znr/sis)

Related posts