(Jakarta). – Dengan penuh khidmat dan suasana kebanggaan, Asisten Logistik Panglima Korps Marinir (Aslog Pangkormar) Brigjen TNI (Mar) Efhardian, M.Tr.Opsla., memimpin langsung upacara pengukuhan Kolonel Marinir Imron Safei, S.E., M.Tr.Hanla., M.M., sebagai Wakil Asisten Logistik Panglima Korps Marinir (Waaslog Pangkormar). Momen ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sistem logistik Marinir yang merupakan urat nadi setiap pergerakan pasukan, acara tersebut berlangsung di Gedung Muntaram lantai 1, Kesatrian Jenderal Ali Sadikin, Jl. Prajurit KKO Usman dan Harun No. 40 Jakarta Pusat. Kamis (11/9/2025).
Momen ini menjadi bukti nyata dinamika pembinaan personel di lingkungan Korps Marinir. Jabatan Waaslog hadir sebagai penopang utama, memastikan setiap prajurit Marinir selalu siap dengan dukungan logistik terbaik di setiap palagan.
Dalam amanatnya, Aslog Panglima Korps Marinir menekankan disamping itu, perubahan yang sangat signifikan terjadi pada organisasi Korps Marinir yaitu adanya penambahan jabatan Waaslog Pangkormar, maka dengan pengukuhan jabatan ini diharapkan dapat membawa semangat baru dan ide-ide pemikiran berkualitas di dalam lingkungan organisasi Korps Marinir, sehingga membawa dampak positif terhadap peningkatan kualitas kinerja secara menyeluruh,” ujarnya dengan lantang.
Beliau juga mengingatkan bahwa jabatan Waaslog bukan sekadar posisi struktural, melainkan amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Keberhasilan operasi Marinir, baik di medan darat, laut, maupun udara, sangat ditentukan oleh kesiapan sistem logistik yang handal.
Pengukuhan ini bukan sekadar prosesi seremonial, melainkan momentum penting yang mempertegas komitmen Korps Marinir untuk terus berbenah dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dengan hadirnya Waaslog, beban kerja Aslog akan semakin terbantu, sehingga roda logistic Korps Marinir dapat bergerak lebih cepat dan terarah.
seluruh rangkaian upacara ditutup dengan doa bersama untuk kejayaan Korps Marinir. Momen ini menjadi pengingat bahwa kekuatan pasukan bukan hanya terletak pada alutsista dan strategi, tetapi juga pada kekuatan doa dan pengabdian tulus demi Negara Kesatuan Republik Indonesia.