Program Dapur Sehat Mulai Beroperasi di MBD

 

TIAKUR, peloporwiratama.co.id – Unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Maluku Barat Daya resmi beroperasi pada Senin (24/2). Unit ini menjadi bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dengan anggaran mencapai Rp71 triliun untuk 19,47 juta penerima manfaat secara nasional.

“Kita mulai persiapan dari jam 12 malam di dapur sehat,” kata Jeni Fiana Bauw, Kepala Dapur Sehat Yayasan Nasabe Pangan Bergizi yang beralamat di Asmil Kodim 1511/P. Moa, kepada pelopor, Senin (24/2).

Menurut Jeni, proses persiapan dimulai dengan kedatangan pasokan bahan baku sekitar pukul 18.00 WIT hari sebelumnya. “Setelah bahan masuk ke ruang penyimpanan, tim persiapan melakukan pencucian daging, sayur-sayuran, dan bumbu sebelum tim pengolahan mulai memasak,” ujarnya.

Di hari perdana, program ini melayani 3.487 siswa dari 19 lembaga pendidikan, meliputi PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA di Tiakur, Kaiwatu, dan Wakarleli. Distribusi makanan dilakukan dalam dua kloter, yakni pukul 09.00 WIT untuk PAUD/TK/SD dan pukul 11.00 WIT untuk SMP/SMA/SMK.

Adapun rincian penerima manfaat dari bantuan tersebut mencakup jenjang pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah, sebagai berikut:

Untuk jenjang PAUD dan TK, tercatat sembilan lembaga yang menerima bantuan, yaitu PAUD SPS Tehila Tiakur (36 siswa), PAUD Mentari (28 siswa), TK Kalwedo Tiakur (70 siswa), TK Elina Tiakur (23 siswa), TK Pembina Tiakur (67 siswa), TK Anugerah Tiakur (41 siswa), TK Ilwiaru Watumerah (45 siswa), TK Pelita Kasih Tiakur (34 siswa), dan TK Mentari Kaiwatu (35 siswa).

Pada jenjang pendidikan dasar, bantuan diberikan kepada empat sekolah dengan jumlah siswa terbanyak, yakni SD Negeri Tiakur (768 siswa), SD Negeri 2 Tiakur (293 siswa), SD Negeri Wakarleli (266 siswa), dan SD Kristen Kaiwatu (218 siswa).

Sedangkan untuk jenjang pendidikan menengah, terdapat enam sekolah penerima bantuan, yaitu SMP Negeri Tiakur (482 siswa), SMP Negeri 2 Tiakur (122 siswa), SMP PGRI Kaiwatu (89 siswa), SMA Negeri 13 Maluku Barat Daya (647 siswa), SMK Iresa Anugerah Tiakur (103 siswa), dan SMK Negeri 7 Maluku Barat Daya (120 siswa).

“Kami menggunakan dua mobil untuk distribusi dengan kapasitas 750 paket per mobil. Total 1.500 paket didistribusikan pada kloter pagi,” jelas Jeni. Ia menambahkan, “Untuk saat ini, arahan dari Badan Gizi Nasional adalah pengantaran hanya lima hari kerja, karena beberapa sekolah seperti SMA dan SMK tidak beroperasi pada hari Sabtu.”

Tantangan Pasokan Bahan Baku

Meski program berjalan lancar, Jeni mengakui adanya kendala dalam pengadaan bahan baku. “Saya kesulitan mendapatkan bahan baku, terutama buah, karena masalah transportasi dan pasar yang kurang aktif,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah dapat memperhatikan revitalisasi pasar lokal. “Harapan saya ke depan, pemerintah bisa menghidupkan pasar kita agar tidak kesulitan mencari bahan baku. Ini juga akan sangat membantu perekonomian masyarakat,” tambahnya.

Respons Positif dari Sekolah

Deddy N. Rupilu, Kepala Sekolah SMP Negeri Tiakur, mengapresiasi program MBG ini. “Program ini sangat membantu anak-anak dalam proses pembelajaran. Mereka mendapatkan makanan bergizi yang menopang aktivitas belajar dari sisi kesehatan maupun kesiapan dalam menerima tugas sebagai peserta didik,” ujarnya.

Menanggapi polemik di media sosial antara program makan bergizi gratis dan pendidikan gratis, Deddy berpendapat keduanya memiliki tujuan dan manfaat yang sama. “Pada prinsipnya, kami siap menjalankan program pemerintah. Yang penting adalah bagaimana anak-anak sebagai generasi penerus bangsa menyambut peluang ini,” jelasnya.

“Jangan terlalu terkontaminasi bahwa hanya pendidikan gratis yang dibutuhkan. Ketika anak-anak punya prestasi, kemampuan, dan daya saing, mereka akan menyambut program pendidikan gratis itu sendiri,” tambahnya.

Deddy berharap program MBG dapat terus berjalan sebagai program pemerintah yang menunjang tanggung jawab orang tua dan meningkatkan pelayanan makanan bergizi bagi anak-anak.

Program Dapur Sehat merupakan implementasi dari janji kampanye Presiden Prabowo untuk menyediakan makanan bergizi gratis, khususnya bagi anak-anak dan ibu hamil, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. (PW.19)

Related posts