BARABAI-PW:Prajurit TNI dari Kodim 1002 /Barabai membuat heboh Desa Banua Kupang Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU), Hulu Sungai Tengah (HST), Kamis (10/9) pagi.
Pasalnya, 5 prajurit utusan Kodim tadi ingin merobohkan rumah salah satu warga di sana. Yakni, Khaidir (72) seorang petani.
Sempat terjadi adu mulut antara prajurit dengan Khaidir. Hingga mengundang tetangga sebelah keluar rumahnya melihat keributan.
“Saya sudah 30 tahun menempati rumah ini,” ujar Khaidir kepada salah satu prajurit.
Tak terima dengan kelakuan prajurit yang kokoh ingin membongkar rumahnya tadi, salah satu tetangga Khaidir lantas melaporkan kejadian itu ke kepala desa atau pembakal setempat.
Tak lama, Pembakal Banua Kupang, Anis Hamidi datang dengan senyum, wajah yang tak bersahabat. Khaidir pun berang melihat raut wajah si pembakal ini.
Khaidir sempat menggerutu.
Namun dijelaskan Anis apa yang sebenarnya terjadi kepada Khaidir dan tetangganya tadi.
“Bapak-Bapak dari Kodim 1002/Barabai atau tepatnya dari Koramil 1002-08 /Kasarangan ini mau membedah rumah bapak,” ujar Anis.
Seketika, mendengar penjelasan itu Khaidir terharu hingga meneteskan air mata. Semula susana tegang berubah menjadi kegembiraan
“Saya, terima kasih dan memohon maaf atas sambutan yang kurang berkenan ini,” kata Khaidir.
Permintaan maaf pun dibalas maaf oleh prajurit Koramil 1002-08/Kasarangan yang dipimpin Sertu Suhartono. Dia juga memohon maaf kepada Khaidir.
“Maaf juga kepada pak Khaidir dan tetangga, karena sebelumnya tidak memberi tahu kalau kami akan mengadakam kegiatan bedah rumah,” ujar Sertu Suhartono.
Dijelaskan Suhartono, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pembakal di Banua Kupang. Sehingga rumah Khaidir terpilh dibedah atau direnovasi.
Suhartono menyebutkan, konidisi rumah Khaidir sudah tidak layak huni. Kondisi ini diperparah dengan penghasilan yang tidak memadai terlebih di masa pandemi Covid-19.
“Melalui pelaksanaan kegiatan Karya Bakti TNI Semester II tahun 2020 ini, alhamdulillah kami berkesempatan membantu Pak Khaidir dan semoga apa yang kami kerjakan ini menjadi berkah buat beliau,” tutup Suhartono.(Mk-95).