Ciamis, PW – Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tarif angkutan umum di Kabupaten Ciamis mengalami kenaikan tarif sementara sebesar 22%.
Kabar tersebut disampaikan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ciamis setelah melakukan rapat bersama Organisasi Darat (Organda) Ciamis.
“Setelah tersiar kabar BBM naik, kami langsung berkoordinasi bersama organda melakukan rapat intern dan diputuskan bahwa tarif angkutan umum baik angdes maupun angkot naik sebesar 22%,” kata Kepala Seksi Bina Usaha Angkutan Dishub Ciamis Nurholis , Selasa (6/9/2022).
Nurholis menjelaskan bahwa kenaikan tarif angkutan umum sebesar 22% tersebut bersifat sementara karena untuk menentukan tarif definitif membutuhkan waktu yang lumayan lama.
“Kalau dilapangan mau nya ada keputusan yang cepat sedangkan proses menentukan tarif definitif lumayan panjang jadi kami memutuskan kenaikan tarif sementara,” ucapnya.
Menurutnya, kebijakan kenaikan tarif sebesar 22% sudah dikalkulasikan dengan kenaikan harga BBM dan indikator penunjang lainnya.
“Indikatornya bukan BBM saja kami berusaha mengumpulkan data dari segi pendukung lainnya seperti sparepart, suplai ban untuk memadukan kenaikan barang lainnya yang mengalami kenaikan,” pungkasnya.
Seperti diketahui bahwa saat ini harga Pertalite naik dari yang semula Rp 7.650/liter sekarang menjadi Rp 10.000/liter, Pertamax dari yang semula Rp 12.500/liter menjadi Rp 14.500/liter, begitu juga Solar dari Rp 5.150/liter menjadi Rp 6.800/liter.
Rencananya Subsidi BBM tersebut akan dialihkan untuk bantuan yang tepat sasaran seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM Rp 12,4 triliun yang akan disalurkan untuk 20,56 juta masyarakat tidak mampu dan jika ditotalkan setiap keluarga akan menerima Rp 150 ribu.
Bantuan tersebut akan diberikan selama 4 bulan terhitung dari mulai bulan September sampai Desember 2022 jadi setiap keluarga akan menerima uang Rp 600.000.
Sementara itu Haman sebagai Kepala UPTD Pasar Ciamis mengatakan, untuk saat ini dampak yang disebabkan oleh kenaikan BBM itu belum terasa secara signifikan.
“Ada beberapa item sembako yang naik namun untuk beberapa hari ini belum terasa secara signifikan, untuk telur dan sayur mayur mungkin naik sekitar 5% sampai 10%,”katanya.
“Semoga dampak dari naiknya BBM ini tidak teralalu berpengaruh kepada sembako, karena kasian juga kepada masyarakat kecil,” Harapnya
Ikbal