Pulang Pisau – PW: Seperti yang kita ketahui penyakit yang sangat booming di media sosial saat ini ialah Hepatitis Akut/ Mesterius, Penyakit ini digolongan menjadi 5 Varian akan tetapi Jenis yang paling umum ialah Hepatitis B dan C.
Dalam hal ini Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau Dr. Pande Putu Gina Menjelaskan, Infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang mudah dicegah dengan vaksin. Penyakit ini paling sering disebarkan melalui paparan cairan tubuh yang terinfeksi.
” Untuk hepatitis C sendiri Infeksi virus yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan. Virus ini menyebar melalui kontak dengan darah yang terkontaminasi, misalnya berbagi jarum suntik atau dari peralatan tato yang tak steril”, ungkapnya Kamis, (23/6/2022)
Penyakit yang didominasi lima varian ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bahan kimia, penyalahgunaan obat, pengobatan tertentu, dan gangguan kekebalan tubuh, Hepatitis akut bisa menular melalui saluran cerna dan saluran pernafasan.
“Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat”, jelasnya
Menurutnya, penyakit hepatitis akut menyerang anak dengan rentan usia 1 hingga 16 tahun. Hingga saat ini belum ditemukan kasus pada hepatitis yang menyerang orang yang berusia 16 tahun ke atas.
” Hepatitis B dapat ditularkan kepada anak-anak, penularan dapat melalui ibu hamil yang mengalami hepatitis B. Ibu pengidap hepatitis B menularkan HBV pada anak ketika proses persalinan. Tentunya kondisi ini dapat diatasi dengan pemberian vaksin hepatitis B agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut”, tandasnya
Kemudian ia menyebutkan ciri- ciri pada pasien dugaan Hepatitis akut misterius yakni demam, mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemah, nyeri bagian perut, nyeri pada otot dan sendi, kuning di mata dan kulit, gatal-gatal, dan urine seperti air teh.
“Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan”, pungkasnya
Penulis: Ra