Jakarta,PW: Serda PDK/W Maria Vanesa anggota Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) yang merupakan siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI Angkatan Laut (TNI AL) Khusus Kompetensi Penerangan menerima undangan sebagai Sekretaris Jenderal dalam simulasi Konferensi International Model United Nations (IMUN) yang berlangsung mulai tanggal 15 – 19 Juni 2022, bertempat di Universitas Atmajaya, Jakarta, Jum’at (17/06).
IMUN adalah platform akademik dimana forum tersebut merupakan simulasi Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang pesertanya akan berperan sebagai diplomat atau delegasi mewakili suatu negara, dengan melaksanakan kegiatan bermusyawarah untuk mencapai suatu konsensus membahas isu-isu global, sehingga forum ini dapat melatih kemampuan negosiasi, debat, critical and analytical thinking dan juga public speaking.
Serda Maria menceritakan konferensi IMUN telah dilakoninya sejak menjadi Mahasiswa Hubungan Internasional di President University. “Kala itu kami mengikuti IMUN 2019 di Malaysia sebagai Head Chair atau Ketua Dewan Sidang UNDP. Kami berjumpa dengan banyak delegasi dari luar negeri, seperti dari Russia, India, Afrika Selatan, sampai negara-negara tetangga kita di Asia Tenggara,” ungkapnya.
“Pada masa masa pandemi, Maria masih terlibat aktif dengan IMUN di beberapa Konferensi Online yang diadakan sebagai Dewan Sidang”. Di sini Maria berkesempatan untuk berjumpa dengan lebih banyak lagi delegasi dan hingga kini masih menjalin hubungan dengan sejumlah delegasi dari Malta, Belgia, Colombia, Uzbekistan, Philippines, dan sebagainya. Kemudian Tahun 2022 IMUN kembali mengadakan Konferensi tatap muka atau Offline Conference.
Kini sebagai prajurit TNI AL, Maria juga mengatakan dalam UU RI no 34 tahun 2004 pasal 9c menjelaskan tentang fungsi Angkatan Laut yang unik dari matra lain selain daripada military role and constabulary role, yaitu diplomacy role. “Kami meng-quote dari narasumber acara IMUN Indonesia 2022 kemarin, Pak Yanuar Nugroho, Koorsahli Setnas SDGs Republik Indonesia, Kementrian Pembangunan Nasional atau Bappneas bahwa diplomasi tidak pernah mudah. Oleh karena itu kami ingin menekankan bahwa diplomasi memang perlu diasah dan ditanamkan pada pribadi prajurit-prajurit matra laut guna mengemban fungsi kita sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku,” tegas Maria.
Serda Maria Vanesa yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Hendricus Tio Siong dan M.C. Bong Fung Chin ini memiliki kemampuan dua bahasa asing yakni Bahasa Inggris dan Bahasa Cina dengan dialek Mandarin, Teochew dan Hakka. Berhasil memperoleh nilai Cumlaude, Maria menyelesaikan pendidikannya sebagai sarjana Hubungan Internasional di President University, dan melanjutkan cita-citanya sebagai prajurit TNI AL jalur Bintara Khusus Kompetensi Penerangan bersama 6 rekan lainnya.
Keterlibatan Kowal dalam kegiatan internasional ini selain dalam membangun Sumber Daya Manusia yang unggul dan profesional sesuai harapan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono juga dalam rangka meningkatkan dan penguatan diplomasi TNI AL, sesuai dengan Trinitas Angkatan Laut secara universal, salah satunya adalah peran Angkatan Laut dalam Diplomasi yang diamanatkan dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.