Jakarta, PW: Penerapan sains dan teknologi kemaritiman, termasuk Hidro-Oseanografi, memiliki urgensi dan peran yang sangat strategis dalam mewujudkan keberhasilan poros maritim dunia. Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono saat membuka Seminar Nasional Tahun 2022 yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) bertempat di Graha Jala Puspita, Jakarta Pusat, Rabu (25/5) kemarin.
Pada seminar yang mengangkat tema “Peran IPTEK Hidro-Oseanografi pada Pembangunan Nasional Bidang Kemaritiman Menuju Indonesia Emas 2045” tersebut, Komandan STTAL Laksamana Pertama TNI Dr. Ir. Avando Bastari selaku penyelenggara seminar menghadirkan keynote speaker Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan dan mengundang 3 narasumber sebagai pembicara dengan Moderator Akademis Prof. Dr. Ing Widodo Setyo Pranowo, S.T., M.SI., dan Eva Jalesveva presenter Usee TV.
Tampil sebagai pembicara pertama adalah Ketua Tim Penyusun Konsepsi Haluan Maritim Nasional 2045 Dr. Tukul Rameyo Adi, M.T., dilanjutkan pembicara berikutnya Danpushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, S.H., M.A.P., dan yang ketiga adalah Vice Chair – 2 From The Fig/Iho/Ica International Board On Standars Of Competence For Hydrographic Surveyors And Nautical Chartographers (IBSC) Ir. M. Sobri Ahmad Syawie.
Kasal berharap melalui Seminar Nasional ini akan mendapat masukan berupa ide, gagasan dan pemikiran yang inovatif dari berbagai perspektif para akademisi, praktisi, birokrasi, dan mahasiswa peserta seminar yang mendalami bidang Hidro-Oseanografi. “Ide, gagasan dan pemikiran yang inovatif tersebut nantinya akan dirumuskan dalam bentuk prosiding dan rekomendasi sebagai bahan masukan bagi TNI Angkatan Laut dan Pemerintah Indonesia yang membidangi bidang kemaritiman dalam meningkatkan kontribusinya bagi pembangunan nasional bidang kemaritiman melalui optimalisasi peran pendayagunaan iptek Hidro-oseanografi untuk berbagai kepentingan negara, bangsa dan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Seminar Nasional Tahun 2022 ini diikuti secara langsung dan secara daring oleh kurang lebih 300 stakeholder dan peserta, baik pejabat di lingkungan Mabesal, pejabat Kotama TNI AL wilayah Timur dan Barat, Dosen dan mahasiswa teknokrat STTAL juga lembaga pendidikan tinggi lainnya, serta institusi penelitian dan pengembangan Hidro-Oseanografi.
Pada kesempatan itu, Menko Marves didampingi Kasal, Komandan STTAL dan para pejabat lainnya berkesempatan meninjau peralatan yang dipamerkan hasil karya inovasi penelitian para Dosen/Mahasiswa STTAL diantaranya: Pengembangan prototype multibeam echosounder (MBES) guna mendukung kebutuhan operasional survei dan pemetaan laut; Pengembangan purwarupa system fusi dan prediksi nasional untuk mendukung pertahanan maritim; Rancang bangun perekam data cuaca berbasis internet of things; Pengembangan purwarupa alat ukur pasang surut sensor pressure dengan modul pengiriman data nirkabel jarak jauh (long range).
Selain itu juga dipajang pengembangan purwarupa perangkat lunak akusisi data singlebeam echosounder yang dilengkapi dengan diffrential global navigation satelite system; Rancang bangun alat penentu jarak bawah air dengan menggunakan prinsip USBL; Pngembangan propelan amunisi kaliber 9 mm, 5.56 mm, 12.7 mm dan 20 mm guna mendukung kebutuhan industri pertahanan negeri; Review design propeller kapal selam changbogo class dengan uji numerik dan uji model; serta Rancang bangun controlable riddingbouy.