Jakarta, PW: Untuk menjaga kebugaran tubuh seluruh prajurit sebagai pasukan khusus, Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Yontaifib 1 Mar) melaksanakan Terapi Oksigen Hiperbarik bertempat di Balai Pengobatan (BP) Yontaifib 1 Kesatrian Marinir Baroto Sardadi Marunda, Jakarta Utara, Selasa (28/09/2021).
Terapi oksigen hiperbarik merupakan salah satu metode pengobatan yang dilakukan dengan cara memberikan oksigen murni di dalam ruangan khusus bertekanan udara tinggi, untuk dihirup pasien yang dapat meningkatkan tekanan udara hingga tiga kali tekanan atmosfer normal. Peningkatan tekanan udara di dalam ruangan hiperbarik ini menyebabkan paru-paru pasien menyerap oksigen lebih banyak dari biasanya, sehingga dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit.
Kapten Laut (K) dr. Gandhi Singgih Nugroho selaku Perwira Kesehatan (Pakes) Yontaifib 1 Mar menjelaskan, “Jika penyelam melakukan penyelaman berulang (Repetitive Dive), maka akan terjadi peningkatan Residual Nitrogen Time (RNT). Semakin tinggi jam selam, semakin tinggi pula residu nitrogen yang tersisa di dalam tubuh (dapat berupa silent microbubbles, atau gas inert terlarut), oleh karena itu penyelam rutin disarankan melakukan TOHB rutin untuk mencuci nitrogen (Nitrogen Wash-Out / NWO) dalam tubuhnya,” jelasnya.
Sementara itu, dr. Gandhi Singgih Nugroho juga mengatakan NWO ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 jam dengan kedalaman 18 m (1,8 ATA), yang didahului dengan screening seperti pemeriksaan tekanan darah, gendang telinga dan anamnesa penyakit-penyakit yang menjadi kontra indikasi TOHB.
Lebih lanjut, Danyon Taifib 1 Mar Letkol Marinir Mohammad Abdillah, M.Tr.Opsla., juga menekankan kepada seluruh prajurit agar rutin melaksanakan terapi oksigen hiperbarik yang dilaksanakan setiap minggu. Hal tersebut untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh sehingga prajurit dapat melaksanakan tugas dengan baik. Disela-sela kesibukanya Danyon Taifib 1 Mar menyempatkan untuk mengikuti kegiatan tersebut.