Wanita, Autoimun, dan Harapan HBOT

 

Oleh: Hisnindarsyah

Pernahkah merasa lelah karena selalu berusaha menyenangkan semua orang? Selalu bilang iya, padahal hati ingin bilang tidak? Hati-hati, kebaikan yang tak terbatas itu bisa jadi bumerang bagi tubuh kita sendiri.

dr. Gabor Maté, seorang dokter pensiunan, penulis buku, dan public speaker internasional terkenal asal Kanada yang berfokus pada hubungan antara trauma, stres, dan kesehatan fisik serta mental. Beliau mengungkap fakta mengejutkan bahwa 80% penderita penyakit autoimun adalah perempuan. Autoimun adalah kondisi di mana tentara pelindung tubuh (sistem imun) malah berbalik menyerang dirinya sendiri.

Menurut dr. Maté, hal ini seringkali bermula dari kebiasaan memendam emosi. Berawal dari pola perilaku yang dianggap baik dan mulia, namun sebenarnya menguras jiwa.
Banyak perempuan terkondisikan untuk selalu mendahulukan perasaan dan kebutuhan orang lain, sampai lupa bertanya pada diri sendiri, “Aku butuh apa?” Mereka terjebak dalam berbagai peran. Sebagai ibu, istri, anak, atau pekerja, kemudian menjalankannya dengan sempurna hingga identitas asli mereka terkikis.

Amarah dan kekecewaan, yang sebenarnya adalah sinyal valid dari tubuh, seringkali ditelan bulat-bulat karena takut dianggap tidak baik, tidak tabah, tidak bersyukur, atau rewel. Ditambah lagi dengan keyakinan tersembunyi bahwa mereka bertanggung jawab atas kebahagiaan semua orang di sekitarnya, sebuah beban emosional yang luar biasa berat.

Pola-pola ini menciptakan stres yang menumpuk diam-diam. Tubuh kita tidak bisa dibohongi. Stres kronis ini akhirnya membuat sistem imun kita bingung dan kelelahan, lalu mulai menyerang sel-sel sehat. Hasilnya? Lahirlah penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan lainnya.

Di tengah kemelut autoimun dan problematik emosional wanita, ada secercah harapan dari teknologi medis yang disebut Terapi Oksigen Hiperbarik (HBOT). Terapi ini digadang-gadang memberikan harapan baru akan autoimun.

Bayangkan kita masuk ke sebuah ruangan khusus yang nyaman, lalu menghirup oksigen murni dengan kadar 100%. Tekanan udara di dalam ruangan ini ditingkatkan, membuat oksigen “banjir” ke seluruh aliran darah, bahkan sampai ke jaringan tubuh yang paling rusak dan sulit dijangkau.

Bagi para pejuang autoimun, HBOT bekerja layaknya tombol reset bagi tubuh. Pertama, terapi ini secara signifikan meredakan badai peradangan yang menjadi ciri khas penyakit autoimun. HBOT membantu mendamaikan sistem imun yang terlalu agresif, mengarahkannya untuk berhenti menyerang sel-sel sehat. Hasil akhirnya, dengan pasokan oksigen super melimpah yang menjangkau seluruh tubuh, proses perbaikan dan regenerasi jaringan yang telah rusak bisa berjalan jauh lebih cepat dan efektif.

Perjalanan melawan autoimun memang tidak mudah. Tapi ini adalah pengingat bahwa mencintai diri sendiri bukanlah tindakan egois, melainkan langkah awal penyembuhan. Mulailah berani berkata “tidak”, validasi perasaan kita dengan jujur, dan jangan ragu mencari bantuan, baik secara psikologis maupun tindakan medis seperti HBOT. Tentunya dengan pengawasan dokter profesional terpercaya.

 

Related posts