Nduga, Papua PW Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile Yonif 733/Masariku terus meningkatkan sinergitas dengan masyarakat di wilayah penugasan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menjalin komunikasi intensif dengan tokoh agama di Kampung Mumugu.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku dengan masyarakat, khususnya para tokoh agama yang memiliki peran penting dalam membimbing dan mengarahkan umat.
Melalui dialog dan pertemuan yang konstruktif, diharapkan dapat tercipta suasana yang harmonis dan kondusif di wilayah perbatasan.
Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan humanis yang diterapkan oleh Satgas dalam menjalankan tugas pengamanan perbatasan.
“Kami menyadari bahwa keberhasilan tugas kami tidak lepas dari dukungan dan partisipasi aktif masyarakat. Oleh karena itu, kami terus berupaya menjalin hubungan yang baik dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama,” ujarnya.
Dansatgas juga menambahkan, melalui komunikasi yang baik dengan tokoh agama, Satgas Yonif 733/Masariku dapat memperoleh informasi yang akurat dan relevan mengenai situasi dan kondisi di masyarakat.
Hal ini sangat penting dalam pengambilan keputusan dan perencanaan kegiatan yang tepat sasaran.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi Satgas Yonif 733/Masariku untuk menyampaikan pesan-pesan positif dan membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perbatasan.
Tokoh agama Kampung Mumugu, Pastor Sipri, menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku.
Ia berharap, sinergitas antara Satgas Pamtas dan masyarakat dapat terus ditingkatkan demi terciptanya keamanan dan kesejahteraan bersama.@/red