TNI AL, Dispen Kormar, Pasmar 1 (Tangerang). Dalam rangka Latihan Satuan Dasar (LSD) II Triwulan (TW) II Tahun 2025, prajurit Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi 1 Marinir (Yonranratfib 1 Mar) menerima penyampaian Perintah Operasi (PO) serta materi pendalaman mengenai Operasi Amfibi (Opsfib) dan Operasi Darat (Opsrat), bertempat di Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Kamis (17/07/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Perintah Operasi (PO) disampaikan secara rinci oleh Perwira Yonranratfib 1 Mar Letda Marinir Faridz Aqsal Armedi meliputi skenario latihan, tahapan pelaksanaan, mekanisme komando dan pengendalian, serta penekanan terhadap faktor keamanan personel dan material.
Materi yang diberikan tidak hanya fokus pada PO, namun juga mengupas Opsfib, yaitu operasi militer yang melibatkan pendaratan pasukan dari laut kedaratan menggunakan kendaraan pendarat amfibi, sebagai bentuk dari proyeksi kekuatan maritim kedaratan musuh.
Opsfib merupakan salah satu bentuk operasi utama dalam doktrin TNI AL yang menuntut sinergi antara berbagai unsur tempur, termasuk infanteri, kendaraan amfibi, hingga dukungan logistik dan tembakan.
Sedangkan Opsrat (Operasi Darat) mencakup manuver taktis satuan dalam mendukung tugas pokok, baik secara mandiri maupun dalam operasi gabungan, yang meliputi pergerakan, penguasaan titik strategis, serta pengamanan sasaran.
Dalam pelaksanaannya, kerja sama antara unsur infanteri dan kendaraan tempur lapis baja (tank) menjadi elemen penting, khususnya dalam operasi darat lanjutan pasca pendaratan amfibi, untuk memaksimalkan daya gempur, perlindungan manuver, serta efektivitas penyerbuan terhadap sasaran musuh.
Semenyara itu Danyon Ranratfib 1 Mar Mayor Marinir Adityo Suryo Nugroho, CRMP., menyampaikan pentingnya pemahaman terhadap setiap tahapan operasi latihan guna mencapai sasaran latihan yang optimal. “Keberhasilan latihan sangat bergantung pada kesiapan personel, peralatan tempur, serta disiplin taktis dan teknis di lapangan,” jelasnya.