TIAKUR, peloporwiratama.co.id – Taman Kanak-kanak (TK) Kalwedo Yayasan Pelita Kasih menutup Tahun Ajaran 2024–2025 dengan gebyar penamatan yang meriah, Rabu, 18 Juni 2025. Sebanyak 50 siswa-siswi yang mengikuti Penamatan dalam seremoni bertajuk “Mengukir Kenangan Menyongsong Masa Depan dan Melangkah Maju Menuju Impian Baru” yang berlangsung di Gedung Serbaguna Penginapan Golden Nusantara, Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya.
Kegiatan ini tidak sekadar seremoni penamatan, tetapi juga menjadi panggung apresiasi bagi anak-anak yang selama satu tahun dibentuk dalam lingkungan pembelajaran dini. Acara diwarnai berbagai pertunjukan seni seperti tarian tradisional, atraksi Polisi Cilik, fashion show, hingga doa-doa lintas keyakinan yang dibawakan para siswa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Barat Daya, Roberth Japeky, hadir langsung menyerahkan piagam kelulusan. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak melarang kegiatan penamatan, selama tidak memberatkan orang tua secara finansial.
“Pemerintah tidak larang penamatan, tapi jangan sampai jadi beban. Gebyar ini sah-sah saja, asal kesepakatan orang tua dan panitia jelas. Dan hari ini saya lihat atmosfernya luar biasa, semua tertib, dan anak-anak tampak bahagia,” ujar Roberth di hadapan para orang tua dan guru.
Ia menekankan bahwa TK Kalwedo bukan sekadar nama, tetapi mencerminkan representasi nilai-nilai Kabupaten Maluku Barat Daya. Ia juga mengingatkan pentingnya transisi pendidikan ke jenjang berikut melalui sistem penerimaan peserta didik baru berdasarkan Permendikbudristek Nomor 3 Tahun 2025. yakni jalur domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi.
Jalur domisili, lanjutnya, harus dibuktikan dengan kartu keluarga yang menunjukkan alamat peserta didik berdekatan dengan sekolah. Jalur afirmasi diberikan kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu serta penyandang disabilitas. Jalur prestasi menilai keunggulan akademik maupun non-akademik, sementara jalur mutasi berlaku bagi anak ASN atau pegawai swasta yang mengalami perpindahan kerja dengan surat keputusan resmi.
Yang perlu digarisbawahi, seluruh jalur ini tidak boleh dibebani pungutan. Sekolah dasar tidak berhak meminta uang pendaftaran karena semua gratis.
“Pendaftaran ke SD harus bebas dari pungli, suap, atau gratifikasi. Tidak boleh ada pungutan biaya apapun. Semua gratis!” tegasnya.
Japeky juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter sejak usia dini. Ia mengajak para guru dan orang tua mengevaluasi apakah kebahagiaan anak hanya muncul saat acara penamatan atau sudah ditanamkan sepanjang tahun.
“Pendidikan bukan hanya tentang ijazah, tapi bagaimana membentuk peradaban yang santun, saling menghargai, dan berkarakter,” katanya.
Di hadapan para hadirin, ia bahkan menyentil peran ayah dalam pendidikan anak.
“Dalam beberapa acara penamatan sebelumnya, saya sempat menyampaikan sebuah tantangan khusus kepada para ayah, lewat sebuah pepatah yang berbunyi: “Makan Pepaya Bersama Ayah Di Dalam Dunia Yang Rawa Payah, Anak-anak yang tak Payah, yang kelihatannya tidak Payah”
Pepatah ini mengandung pesan bahwa peran ayah sangat penting dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Namun, realita yang saya lihat, yang mengantar anak-anak ke sekolah dan mengurus pendaftaran justru sebagian besar adalah para ibu. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita semua, bagaimana mendorong peran serta ayah agar lebih aktif dalam mendampingi pendidikan anak sejak usia dini.
“Yang antar ke sekolah ibu-ibu, yang daftar juga ibu-ibu. Ayah-ayah ke mana? Jangan biarkan pendidikan jadi urusan sebelah pihak,” ujarnya dengan nada setengah bercanda namun penuh makna.
“Penamatan ini boleh dilakukan, tapi jangan membebani. Pemerintah ingin semua anak-anak ini melangkah ke SD secara gratis dan tanpa pungutan apapun,” Roberth Japeky, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten MBD
Acara penamatan TK Kalwedo ditutup dengan penuh semarak. Selain wisuda dan pentas seni, para siswa juga menyerahkan tanda terima kasih kepada para pengelola yayasan dan guru. Momentum ini tak hanya menjadi kenangan berharga bagi para siswa, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan pemerintah dalam membentuk generasi masa depan Kabupaten Maluku Barat Daya yang beradab dan berkarakter. (PW-19)