KRI Sultan Iskandar Muda-367 (KRI SIM-367), unsur Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II yang tergabung dalam Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL, melaksanakan latihan Miscellaneous Exercise (Miscex) 831 Advance Maneuvering Exercise bersama unsur Maritime Task Force (MTF) di Area of Maritime Operation (AMO), Laut Mediterania, Lebanon, Kamis (1/5).
Latihan ini merupakan latihan manuver bersama kedua kalinya yang diikuti KRI SIM-367 sejak bergabung dalam MTF UNIFIL pada Januari lalu. Seluruh unsur MTF terlibat dalam latihan ini, yakni FGS Brandenburg F-215 (Jerman), BNS Sangram-F113 (Bangladesh), HS Limnos F-451 (Yunani), TCG Bandirma F-502 (Turki), dan KRI SIM-367 dari Indonesia, serta helikopter HS-1306.
Dalam latihan, kapal-kapal berlayar dalam formasi tempur dan menampilkan kemampuan manuver tingkat lanjut dalam menghadapi skenario peperangan laut multidomain yang kompleks, meski dihadapkan dengan kondisi gelombang Laut Mediterania yang cukup menantang.
MTF Commander RADM Richard Kesten (Jerman) memimpin langsung latihan dari atas kapal FGS Brandenburg F-215. Turut hadir dalam kegiatan ini, Commander Sector West BG Nicola Mandolesi (Italia) dan Commander Sector East BG Fernando Ruiz Gomes (Spanyol), yang meninjau pelaksanaan latihan dari udara menggunakan Helikopter AS 565 MBe Panther HS-1306 yang dipiloti Mayor Laut (P) Arif Heri dan Lettu Laut (P) M. Langgeng.
Komandan KRI SIM-367 yang juga Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL, Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah, menjelaskan bahwa latihan ini merupakan bagian penting dalam mendukung mandat Resolusi PBB 1701. Selain mempertajam naluri tempur, latihan juga memperkuat interoperabilitas dan meningkatkan kredibilitas pasukan perdamaian dunia.
“Latihan ini juga merupakan implementasi dari upaya confidence building measure. Kepercayaan untuk berkiprah dalam operasi dan latihan bersama unsur multinasional memiliki arti penting bagi diplomasi angkatan laut,” ungkap Dansatgas.
Latihan ini mempertegas peran aktif TNI AL dalam mendukung misi perdamaian dunia serta menjaga stabilitas keamanan maritim di kawasan strategis internasional.