TIAKUR, peloporwiratama.co.id – Destinasi wisata Pantai Syota di Desa Klis, Kecamatan Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) menjadi lokasi strategis pembukaan pelatihan dan bimbingan teknis kewirausahaan berbasis ekonomi kreatif, Selasa (30/4). Kegiatan ini merupakan langkah konkret pemerintah daerah dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat lokal melalui pengembangan potensi wisata.
Wakil Bupati MBD, Agustinus L. Kilikily, dalam sambutannya menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia di tengah arus ekonomi global yang semakin deras. “Melihat realita yang berkembang saat ini, kebutuhan akan pelatihan, bimbingan teknis, dan pendampingan yang berkelanjutan tidak dapat ditunda atau diabaikan lagi,” ujarnya.
Pantai Syota sendiri bukan nama baru dalam peta pariwisata nasional. Pada 2022, destinasi ini berhasil menyabet penghargaan Anugerah Pesona Indonesia (API) sebagai juara pertama untuk kategori Destinasi Wisata Baru. Prestasi ini menjadi modal penting bagi pengembangan ekonomi kreatif berbasis pariwisata di kawasan tersebut.
“Program ini dirancang untuk membekali peserta dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan dalam memulai dan mengelola usaha, khususnya di sektor ekonomi kreatif,” jelas Kilikily
Berdasarkan data yang terima pelopor, terdapat 17 sub sektor ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan, dan salah satu yang menjadi fokus di Pantai Syota adalah sub sektor kuliner. Pada 2023, Dusun Syota telah menerima bantuan berupa paketan gerobak dorong lengkap dengan peralatan kuliner.
“Meski bantuan sudah diberikan, minimnya pengetahuan dan keterampilan masih menjadi kendala utama. Itulah mengapa pelatihan dan bimbingan teknis ini sangat dibutuhkan,” ungkapnya.
Program pelatihan ini menargetkan empat kelompok penerima bantuan dan seluruh pelaku usaha ekonomi kreatif yang beroperasi di kawasan Destinasi Wisata Pantai Syota. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta tidak hanya mampu mengelola usaha dengan baik, tetapi juga dapat mengembangkan ide-ide bisnis inovatif dan memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal.
Kegiatan ini memiliki tiga tujuan utama, yakni membekali peserta dengan keterampilan praktis yang dapat langsung diaplikasikan dalam usaha, memotivasi peserta untuk berwirausaha, dan melatih peserta secara bertahap agar memiliki kompetensi kewirausahaan dan bisnis.
Menurut Kilikily pengembangan ekonomi kreatif di daerah wisata seperti Pantai Syota memiliki multiplier effect yang signifikan. Selain menciptakan lapangan kerja baru, program ini juga berpotensi mendorong inovasi, meningkatkan daya saing produk lokal, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
“Jika dikelola dengan baik, ekonomi kreatif bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan, terutama di daerah dengan potensi wisata menarik seperti Pantai Syota,” tutupnya.
Pelatihan yang digelar di Pantai Syota ini dihadiri oleh jajaran pejabat dari berbagai instansi, termasuk Pasi Log Kodim 1511/P. Moa Lettu Arh Ruben Souhuwat, Kasat Binmas Polres MBD Iptu E. Rangkoly, Kasi Pidum Kejari MBD Reinaldo Sampe, dan Pj Sekda Kab. MBD Daud Reimialy, para asisten, staf ahli Bupati, pimpinan OPD se-kabupaten MBD, serta Camat Pulau Moa, Musa Alfons Tetrapoik. (PW-19)