Tim SFQR TNI AL Bersama Tim Gabungan Berhasil Gagalkan Upaya Penyelundupan 22 CPMI Non Proosedural Tujuan Malaysia Di Nunukan

 

Jalesveva Jayamahe,
Jakarta, 21 Februari 2025 — TNI AL dalam hal ini personel Tim Second Fleet Quick Response (SFQR) Pangkalan TNI AL (Lanal) Nunukan bersama tim gabungan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 22 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) non prosedural bertempat di Pelabuhan Somel Pos Marinir Pancang Dusun H.Beddu Rahim 01 Desa Pancang, Kec. Utara, Kab. Nunukan, Prov. Kalimantan Utara. Jumat (21/2).

Komandan Lanal Nunukan Kolonel Laut (P) Handoyo, S.H., M.Si., M.Tr.Opsla. dalam keterangan persnya bertempat di Kantor BP3MI Kaltara, menjelaskan kejadian tersebut berawal saat tim gabungan mendapat informasi rencana kedatangan CPMI non prosedural dengan tujuan Tawau Malaysia melalui Pulau Sebatik Perbatasan Indonesia-Malaysia. Rencananya rombongan tersebut akan menyeberang ke Tawau, Malaysia menggunakan speedboat dari Pelabuhan Somel Sei Pancang.

Selanjutnya tim melaksanakan pendalaman informasi dan membagi tugas guna melaksanakan penggagalan terhadap upaya penyeberangan ilegal tersebut.

Kemudian tim mengidentifikasi bahwa ada dua unit mobil mencurigakan yang membawa sejumlah penumpang. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, ditemukan bahwa penumpang tersebut merupakan CPMI non prosedural.

CPMI ilegal tersebut berjumlah 22 orang yang terdiri dari 11 orang dewasa dan 11 anak-anak, yang selanjutnya pukul 11.30 WITA dibawa menuju ke Pos Satgas Marinir Sei Pancang untuk dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut.

Hasil pendalaman terhadap CPMI non prosedural rata-rata biaya yang dikenakan untuk penyaluran ilegal tersebut sebesar RM 1.000.

Danlanal Nunukan menegaskan bahwa tidak akan memberikan ruang bagi sindikat penyelundupan manusia yang memanfaatkan jalur laut untuk kepentingan ilegal. “Melalui patroli rutin dan pengawasan ketat di wilayah perbatasan, kami bersama dengan stakeholder terkait akan terus berupaya mencegah tindak pidana perdagangan orang dan penyelundupan manusia,” ujar Danlanal.

Selanjutnya CPMI non prosedural diserahkan kepada BP3MI Kaltara untuk dilaksanakan proses lebih lanjut.

Sinergitas prajurit Lanal Nunukan bersama tim gabungan tersebut selaras dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yaitu TNI AL berkomitmen untuk terus menjaga kedaulatan negara dan keselamatan warga negara Indonesia dengan memaksimalkan pengawasan perbatasan maritim guna mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan penyelundupan manusia terutama di wilayah perairan Nusantara, khususnya di wilayah perbatasan.

Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.

Related posts