Hulu Sungai Tengah-PW:Suasana haru menyelimuti Markas Polres Hulu Sungai Tengah (HST) ketika upacara pelepasan Kapolres HST, AKBP Pius x Febri Aceng Loda, S.I.K., M.H., beserta istri, Ny. Ira Pius.
Acara yang diwarnai tradisi pedang pora ini menjadi tanda berakhirnya masa tugas sang Kapolres di Bumi Murakata. Senin (13/1/2025).
Sejak pukul 14.15 WITA, halaman Mapolres HST telah dipenuhi oleh para personel Polri, Bhayangkari, serta tamu undangan yang turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada AKBP Pius dan keluarga.
Dengan wajah sumringah namun tak lepas dari raut kesedihan, AKBP Pius bersama istri berjalan melewati barisan penghormatan yang membentuk gapura pedang pora.
Alunan lagu dan langkah kaki yang beriringan semakin menambah khidmat suasana.
Dalam sambutannya, AKBP Pius menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Polres HST atas dukungan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini.
Ia juga memohon maaf apabila selama bertugas terdapat kesalahan dan kekurangan. “Saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk mengabdi di Bumi Murakata.
Semoga silaturahmi yang telah terjalin baik ini dapat terus terjaga,” ungkap AKBP Pius dengan suara bergetar.
Sementara itu, Kapolres HST yang baru, AKBP Jupri JHP Tambupolon, S.I.K., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan prestasi yang telah ditorehkan oleh AKBP Pius selama menjabat sebagai Kapolres HST.
“Beliau telah banyak memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi Polres HST. Semoga di tempat tugas yang baru, beliau semakin sukses,” ucap AKBP Jupri.
Ny. Ira Pius, dalam kesempatan tersebut, juga menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh anggota Bhayangkari Cabang HST. Ia berharap silaturahmi yang telah terjalin selama ini dapat terus terjaga dengan baik.
Tradisi pedang pora yang menjadi bagian dari upacara pelepasan ini memiliki makna yang sangat dalam. Gapura pedang pora yang dibentuk oleh para perwira Polri melambangkan penghormatan terakhir kepada seorang perwira yang akan meninggalkan satuannya.
Selain itu, tradisi ini juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan di antara sesama anggota Polri.
Selama menjabat sebagai Kapolres HST, AKBP Pius telah banyak memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat Hulu Sungai Tengah. Beberapa di antaranya adalah peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat, pemberantasan tindak kejahatan, serta pelayanan publik yang prima.
Warisan baik yang telah ditinggalkannya diharapkan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan oleh Kapolres yang baru.
Dengan berakhirnya masa tugas AKBP Pius, tongkat estafet kepemimpinan di Polres HST kini beralih ke tangan AKBP Jupri. Seluruh jajaran Polres HST berharap agar di bawah kepemimpinan yang baru, Polres HST dapat semakin maju dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.(red/mask95).