TIAKUR, peloporwiratama.co.id – Majelis Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Tiakur menggelar prosesi pentahbisan terhadap 76 Penatua dan Diaken untuk masa pelayanan 2025-2030. Acara sakral tersebut berlangsung di Gereja Eliora, Tiakur, pada Minggu (12/1).
Ketua Majelis Jemaat GPM Tiakur, Pdt. F. Lawa, dalam sambutannya menyampaikan pesan khusus kepada para pelayan yang baru ditahbiskan. “Jadilah tiang penopang rumah rohani yaitu Persekutuan Jemaat dan janganlah menjauhkan diri dari Persekutuan doa sebagaimana yang telah dilakukan selama lima sampai sepuluh tahun ini,” ujarnya.
Dalam khotbahnya, Pdt. Lawa menggunakan metafora metamorfosis kupu-kupu untuk menggambarkan tiga hal yang perlu dihindari dan diupayakan oleh para pelayan. “Jangan seperti ulat yang kehadirannya memberi rasa gatal dan keresahan. Jangan pula seperti kepompong yang menutup diri dari persekutuan setelah tidak lagi menjabat sebagai pelayan khusus,” tegasnya.
Ia melanjutkan bahwa para pelayan hendaknya menjadi seperti kupu-kupu yang kehadirannya selalu bermakna dan dinantikan. “Hendaklah kita seperti kupu-kupu yang tetap hadir di mana pun dan kapan pun, yang memungkinkan bunga menjadi buah,” tambahnya.
Kesan dan Pesan Mantan Penatua
Penatua Mario Sekewael, yang telah menyelesaikan masa pelayanan sepuluh tahunnya, mengungkapkan rasa syukur atas penyertaan Tuhan selama masa pelayanannya. Ia terkesan dengan kesetiaan jemaat, kerjasama harmonis antara majelis jemaat dan perangkat pelayan, serta pertumbuhan iman yang terus meningkat.
“Saya berpesan agar seluruh komponen pelayanan di GPM Tiakur tetap menjaga kesatuan dan persekutuan dalam tubuh Kristus. Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, namun kesatuan hati dalam melayani Tuhan adalah yang utama,” kata Sekewael.
Ia juga berharap agar Majelis Pekerja Harian Sinode GPM, dan Majelis Pekerja Klasis Lemola, terus membimbing dan mendampingi jemaat GPM Tiakur, meningkatkan program pembinaan, serta memperkuat koordinasi antar Jemaat.
Prosesi pentahbisan lanjutnya ini menandai babak baru dalam perjalanan pelayanan GPM Tiakur. Para pelayan yang baru ditahbiskan diharapkan dapat membawa pembaruan dan semangat baru dalam melayani jemaat untuk lima tahun ke depan,”harapnya. (PW.19)