KRI Sultan Iskandar Muda-367 (KRI SIM-367), salah satu unsur Satuan Kapal Eskorta Koarmada II yang tengah melaksanakan misi menuju Lebanon dalam rangkaian tugas Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL, meningkatkan derajat kesiapsiagaannya dengan melaksanakan Peran Jaga Perang di Area of Interest (AOI). AOI yang meliputi Perairan Somalia, Teluk Aden, dan Bab El Mandeb, Yaman, dikenal sebagai zona merah internasional akibat ancaman perompakan.
Peran Jaga Perang, yang dilaksanakan pada Kamis (9/1), bertujuan untuk menangkal berbagai ancaman baik dari udara, permukaan, maupun serangan asimetris. Selain itu, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk melatih Pre-Planned Response (PPR) bagi seluruh pengawak KRI SIM-367. Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan pelayaran sekaligus meningkatkan naluri tempur dan profesionalisme prajurit dalam menghadapi perkembangan situasi yang kompleks.
Komandan KRI SIM-367 selaku Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-P/Unifil, Letkol Laut (P) Anugerah Annurullah, menyatakan pentingnya kesiapsiagaan ini demi menjamin pelayaran menuju daerah misi tetap aman. “Peran Jaga Perang di wilayah zona merah seperti Teluk Aden sangat krusial. Hal ini tidak hanya untuk melindungi kapal tetapi juga melatih dan meningkatkan kewaspadaan prajurit dalam menghadapi ancaman nyata yang kompleks dan dinamis,” ungkap Letkol Anugerah.
Pelaksanaan Peran Jaga Perang didasarkan pada Buku Induk Tempur KRI SIM-367 serta Peraturan Dinas Dalam (PDD) Khas TNI AL. Dalam operasinya, pasukan khusus seperti Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan penyelam TNI AL turut berperan aktif sebagai bagian dari tim Lawan Sabotase Bawah Air (LSBA). Kehadiran pasukan ini bertujuan untuk mencegah ancaman dari bawah air dan mengamankan KRI SIM-367 dari upaya sabotase selama melintas di jalur rawan.
Latihan dan tugas tempur yang dilakukan personel KRI SIM-367 sejalan dengan perintah Panglima Koarmada II, Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo. Hal ini menunjukkan komitmen Koarmada II dalam mendukung setiap unsur operasional guna menjaga keamanan internasional serta menjalankan tugas perdamaian dengan optimal. KRI SIM-367 menjadi garda terdepan yang tidak hanya berperan dalam misi perdamaian, tetapi juga menjaga stabilitas keamanan di perairan internasional yang menjadi jalur strategis perdagangan dunia.