Komandan Brigif 2 Marinir Hadiri Upacara Penerimaan Simbol Yudha Wastu Pramuka Jaya

Dispen Kormar, TNI Angkatan Laut (Mojokerto) PW : Dalam rangka memperingati Hari Juang Infanteri ke-76, Kolonel Marinir Arip Supriyadi, S.H., M.M., M.Tr.Hanla menghadiri Upacara Penerimaan Simbol Yudha Wastu Pramuka Jaya di lapangan Pendopo Agung Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Kamis (19/12/2024).

Pada kegiatan tersebut bertindak sebagai Inspektur Upacara Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin M.A., sedangkan sebagai Komandan Upacara Danyonif 521 Kediri Letkol Inf. Rahadiyan Surya Murdata. pembaca Amanat Jenderal Sudirman dan Ikrar Korps Infanteri Letda Inf M. Rafly Fathoni, Komandan Peleton Raider 500.

Pada peringatan hari Juang Infanteri yang ke-76 dengan tema “Infanteri Yang Profesional Modern Dan Adatif”, Pangdam V Brawijaya membacakan amanat Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI AD Letjen TNI Iwan Setiawan yang menyampaikan bahwa pelaksanaan upacara peringatan HUT Infanteri tersebut merupakan awal dari mengangkat kembali tradisi-tradisi keprajuritan sebagai sumber jiwa korsa serta mengembalikan jati diri seorang prajurit.

Disampaikan juga bahwa perayaan HUT Infanteri tidak lepas dari sejarah Panglima besar Jenderal Sudirman yang mengeluarkan perintah kilat No.1/PB/D/1948 dalam menjalankan perintah siasat No. 1/1948 tanggal 12 Juni 1948 untuk melaksanakan pertempuran perang rakyat semesta dalam menghadapi agresi militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948, dengan menggunakan taktik dan strategi prajurit Infanteri yakni melalui pertempuran gerilya.

Nilai-nilai ketokohan, patriotisme, kepemimpinan, kejuangan profesionalisme keprajuritan dan pantang menyerah Panglima Besar Jenderal Sudirman harus tertanam dalam tiap diri prajurit Infanteri, termasuk selalu manunggal dengan rakyat sebab lahirnya Korps Infanteri juga tidak lepas dari kebersamaan dengan rakyat dalam bertempur melawan penjajah.

Sesuai dengan temanya, sebagai seorang prajurit Infanteri harus memiliki kemampuan dan kemauan bertempur tinggi sebagai atlet tempur yang tanggap, tanggon dan trengginas. Memancarkan semangat pengabdian, ikhlas, berkorban, pantang menyerah, serta mendahulukan kepentingan bangsa dan negara, daripada kepentingan pribadi tentunya dengan jiwa korsa yang kuat sebagai landasannya.

Related posts