SBB PW Babinsa 1513-03/kairatu desa Watui, Serda Fadly Tuatoy, adalah contoh nyata seorang prajurit yang mengabdikan dirinya dengan sepenuh hati untuk masyarakat.27/11/2024
Dengan semangat ia menjalankan tugas beratnya demi menyalurkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat Desa Watui, sebuah wilayah terpencil di Kecamatan Elpaputih, SBB Desa ini berada di kawasan terisolir tanpa akses jalan kendaraan.
Dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Serda Fadly bertugas membawa logistik pemilu menuju Desa Watui. Perjalanan menuju desa tersebut bukanlah hal yang mudah.
Dengan kondisi geografis yang menantang, ia harus berjalan kaki sejauh 40 kilometer, menempuh medan berat berupa tanjakan, turunan, hingga
menyeberangi sungai berarus deras. Perjalanan yang memakan waktu sekitar 7-9 jam ini menjadi bukti dedikasi TNi yang luar biasa dalam melayani dan membantu pemerintah dalam hal ini (KPUD)
Dalam tugasnya, Serda Fadly tidak sendirian. Ia didampingi oleh staf desa, PKD Desa Watui Bapak Ulis Matanase, Ketua PPS Desa Watui Bapak Riki Faksasuli, serta anggota LINMAS Desa Watui.
Bersama-sama, mereka memastikan bahwa logistik Pilkada tiba dengan aman dan tepat waktu. Kehadiran mereka bukan hanya sekadar menunaikan tugas, tetapi juga memberikan semangat dan rasa optimisme kepada masyarakat setempat.
Sebagai seorang Babinsa, Serda Fadly tidak hanya bertugas menjaga keamanan wilayah, tetapi juga menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat.
Ia berperan penting dalam menyalurkan aspirasi masyarakat yang sering kali terabaikan karena keterbatasan akses. Dengan ketulusan dan pengabdian, ia hadir sebagai sosok yang peduli dan siap membantu kapan saja dibutuhkan.
Perjuangan ini mencerminkan semangat pengabdian seorang Babinsa kepada bangsa dan negara. Lebih dari sekadar tugas, ini adalah wujud nyata cinta dan dedikasi terhadap masyarakat binaannya.
Dengan mengatasi segala rintangan, Serda Fadly menunjukkan bahwa keberadaan Babinsa bukan hanya soal tugas formal, tetapi juga bentuk kepedulian mendalam terhadap pembangunan wilayah terpencil.
Kisah ini menjadi inspirasi bahwa pengabdian tanpa pamrih adalah kunci utama dalam mewujudkan keadilan sosial di seluruh pelosok negeri.
Semangat seperti ini diharapkan terus menginspirasi banyak pihak untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik, terutama di daerah-daerah terpencil yang membutuhkan perhatian lebih. @dy