Kritik Tajam Juru Kampanye JAR AMK dalam Orasi di Desa Patti

 

Tiakur, Pelopor Wiratama
Dalam orasi yang menggugah Juru Kampanye JAR AMK, Mercy Chriesty Barends, menyoroti nasib Maluku dalam jangka panjang dan mempertanyakan komitmen para pemimpin daerah. “Malam ini, kita semua berkumpul dengan satu maksud besar: memikirkan nasib Maluku lima, sepuluh, dan dua puluh tahun ke depan,” ujarnya di hadapan pendukung di Desa Patti. Selasa (8/10)

Barends, yang juga merupakan pimpinan partai, hadir bersama Pak Soleeman Layn dan mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Pak Jefri Rahawarin dan Pak Mukti Keliobas. Ia mencatat bahwa biasanya kampanye di pusat kota, namun kali ini, pasangan calon justru menemui rakyatnya di pedesaan. “Lima tahun terakhir, kita sudah mencermati perjalanan kita. Dengan alat komunikasi yang ada, semua orang bisa membaca, mendengar, dan melihat apa yang terjadi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Anggota DPR RI yang baru saja di lantik itu mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemanfaatan APBD yang tidak tepat sasaran. “Kami dari PDI Perjuangan, Nasdem, dan partai lain, awalnya mendukung pasangan calon tertentu dengan harapan meningkatkan kesejahteraan. Namun, kenyataannya, dana publik justru digunakan untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan golongan tertentu. Hingga saat ini, rakyat Maluku belum juga keluar dari jeratan kemiskinan.”

Dalam kritiknya, Barends mengungkapkan kerja keras yang dilakukan DPR RI, yang bahkan menghadirkan 57 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk kebutuhan masyarakat. Namun, ia menekankan bahwa upaya tersebut harus didukung dengan pemimpin yang berkomitmen. “Kita tidak bisa bekerja sendiri; kita butuh rekan kerja yang mau mengurus rakyat dengan baik,” katanya.

Melalui evaluasi mendalam, Ibu Megawati Soekarno Putri merekomendasikan Pak Jefri dan Pak Mukti sebagai calon pemimpin Maluku untuk periode 2024-2029. “Beliau berdua lah yang pantas memimpin Maluku” ucapnya.

Barends mengingatkan masyarakat untuk pentingnya memilih pemimpin yang benar-benar berkomitmen kepada rakyat. “Kita harus memilih pemimpin yang tidak hanya mengandalkan janji, tetapi juga berbuat nyata untuk masyarakat,” tegasnya.

Ia juga mengkritik calon lain yang lebih tertarik pada tawaran jabatan daripada amanah rakyat. “Rakyat memberi harapan dan kepercayaan, tetapi sebagian memilih untuk membuangnya demi ambisi pribadi,” katanya dengan nada menyesal.

Sebagai penutup orasinya, Barends menyerukan kepada rakyat untuk memilih sosok pemimpin yang memiliki pengalaman dan komitmen nyata. “Jangan pilih kucing dalam karung. Pilih yang tahu bekerja dan berjanji untuk urus Maluku,” tutupnya dengan tegas, menyiratkan harapan untuk perubahan yang lebih baik di masa mendatang.”kuncinya. (PW. 19)

Related posts