GMNI MBD Gelar PPAB: Fondasi untuk Mencetak Kader Progresif-Revolusioner

 

Tiakur, Pelopor Wiratama
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Maluku Barat Daya menggelar Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) bagi tiga komisariat, yaitu Komisariat KIP, Ekonomi, dan Hukum. Acara yang bertujuan untuk merekrut anggota baru ini berlangsung di ruang peradilan semu program studi Ilmu Hukum, Rabu, (2/10/2024)

Mengusung tema “Melahirkan Kader Yang Progresif – Revolusioner Berasaskan Marhaenisme Dengan Berlandaskan Pancasila Serta Gotong Royong, Berjuang Untuk Bumi Kalwedo,” kegiatan ini menggarisbawahi semangat nasionalisme serta prinsip gotong royong dalam membangun daerah.

Ketua DPC GMNI MBD, Ridolof Loimalitna, dalam sambutannya menegaskan “GMNI adalah organisasi perjuangan yang berlandaskan nasionalisme, yang mengusung ideologi Marhaenisme dan membela kaum Marhaen. Kita tidak membedakan agama, suku, ras, golongan, adat, budaya, bahkan warna kulit. GMNI merangkul semuanya dalam satu barisan perjuangan,” ujar Loimalitna.

Loimalitna berharap setelah PPAB ini, seluruh anggota dapat saling bergandengan tangan untuk belajar bersama dan saling mengisi kekurangan di antara mereka. “Organisasi GMNI mengajarkan banyak hal, mulai dari latihan dasar kepemimpinan, public speaking, kaderisasi, advokasi, literasi, hingga demonstrasi. Semua itu membentuk kader yang tangguh dan siap berkontribusi untuk masyarakat,” tambahnya.

Tema PPAB kali ini, “Melahirkan Kader Yang Progresif – Revolusioner Berasaskan Marhaenisme Dengan Berlandaskan Pancasila Serta Gotong Royong,” menjadi cerminan visi GMNI dalam membentuk kader yang siap berjuang dengan prinsip nasionalisme dan gotong royong. Loimalitna menyatakan bahwa motto ini menjadi bagian dari perjuangan GMNI dalam melahirkan kader progresif dan revolusioner.

“Saya berharap setelah kegiatan ini, setelah saudara-saudara dikukuhkan, saudara-saudara bisa berproses dengan baik. Menjadi anggota GMNI bukan hanya sebatas PPAB, tetapi ada tingkatan di mana saudara-saudara disebut sebagai kader,” ungkapnya.

Loimalitna juga menjelaskan bahwa GMNI memiliki tiga tingkatan kaderisasi, yaitu tingkat dasar yang dipelopori oleh DPC, tingkat menengah oleh DPD, dan tingkat pelopor oleh DPP. “Ketika saudara-saudara berhasil mengikuti proses pengkaderan hingga tingkat pelopor, barulah saudara-saudara bisa dikatakan purna dalam gerakan,” katanya.

Dengan semangat gotong royong dan cita-cita membela kaum Marhaen, Loimalitna menekankan bahwa GMNI adalah rumah bagi semua kalangan tanpa memandang latar belakang. Melalui kaderisasi yang berjenjang, GMNI berharap dapat melahirkan kader yang mampu menjadi agen perubahan bagi masyarakat dan berperan aktif dalam memperjuangkan keadilan sosial di Maluku Barat Daya.

Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Jekriel Septory, dalam sambutannya, menegaskan bahwa PPAB merupakan agenda penting bagi DPC dan komisariat untuk melakukan perekrutan kader baru yang dilakukan setiap semester.

“PPAB ini menjadi dasar bagi calon Bung dan Sarinah agar nantinya bergabung bersama-sama dengan kita di rumah GMNI. Dengan tema yang diusung kali ini, kita berharap para kader GMNI akan berbeda dengan kader lainnya. GMNI mencetak kader yang progresif dan revolusioner. Kita dilatih untuk siap menghadapi berbagai tantangan, satu melawan sepuluh, bahkan satu melawan seribu,” ujar Septory dengan penuh semangat.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pengurus DPC serta komisariat yang telah berperan aktif dalam merekrut anggota baru. Menurutnya, penerimaan anggota baru adalah proses penting dalam GMNI karena kader yang diakui dalam organisasi ini harus melewati tahapan PPAB dan dilanjutkan dengan Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD).

“Saudara-saudara pasti bertanya, mengapa harus melakukan penerimaan anggota baru? Karena kader GMNI adalah mereka yang diakui melalui PPAB, dan setelah itu ada KTD yang mengesahkan keanggotaan saudara sebagai kader sejati GMNI,” jelas Septory.

Septory menaruh harapan besar kepada Bung dan Sarinah DPC serta pengurus komisariat agar kegiatan PPAB dapat berjalan dengan baik dan lancar. Ia juga menyadari bahwa calon kader mungkin masih merasa bingung, namun ia meyakinkan mereka bahwa mereka tidak salah memilih rumah. “GMNI mampu menciptakan kader yang memiliki militansi dan kapabilitas yang sudah teruji di berbagai tempat. Saya pastikan, saudara-saudara tidak salah rumah,” katanya.

Dalam sambutannya, Jekriel juga mengucapkan terima kasih kepada para senior yang hadir di acara tersebut, serta menyambut calon kader baru yang akan belajar dan berproses di GMNI. “Hari ini, saudara-saudara diberikan kesempatan untuk belajar di GMNI, rumah kita bersama untuk belajar dan berjuang. Saya berdiri di sini hari ini berkat GMNI, karena kalau bukan GMNI, saya bukan siapa-siapa. Proses ini yang mengantarkan saya sehingga bisa berada di depan kalian semua,” ungkapnya.

Septory menutup sambutannya dengan pesan kepada calon Bung dan Sarinah untuk belajar dan berproses dengan baik di GMNI. “Belajarlah untuk berjuang sambil berpikir, dan berpikirlah sambil berjuang di rumah merah besar kita ini,” tutupnya dengan penuh optimisme. (PW.19)

Related posts