Tiakur, Pelopor Wiratama
Dalam menyongsong Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ke – 79. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Roberth Japeky, menegaskan pentingnya empat kompetensi utama yang harus dimiliki oleh setiap guru. Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan pembukaan olahraga dan seni bagi para guru dan peserta didik di Kecamatan Pulau Moa, bertempat di Lapangan Olahraga SD Negeri Tiakur. Senin, (1/10/2024).
Japeky menjelaskan bahwa keempat kompetensi itu terdiri dari kompetensi pedagogi, sosial, kepribadian, dan profesional. Menurutnya, marwah dan kehormatan seorang guru ditentukan dari penampilan serta keempat kompetensi tersebut. “Jika kita mampu mengolah empat kompetensi ini dengan baik, masyarakat akan menerima kita dan mengakui profesionalitas kita sebagai guru,” kata Japeky
Dia juga mengingatkan bahwa seorang guru tidak cukup hanya mengajar di dalam kelas tanpa memahami apa yang dibutuhkan atau dihadapi oleh para siswa. “Guru harus mengetahui permasalahan yang dimiliki oleh siswa, serta menguasai dan memberikan solusi,” tambahnya.
Dalam aspek kompetensi sosial, Japeky menekankan pentingnya kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan semua kalangan masyarakat, dengan tetap menjaga sikap inklusif dan terbuka terhadap berbagai kritik.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dalam lingkungan masyarakat yang beragam, baik agama, suku, maupun etnis, seorang guru harus mampu menempatkan diri dengan mengedepankan kompetensi sosial. “Tidak boleh ada sikap primordial. Seorang guru harus menunjukkan sikap inklusif dan menerima semua perbedaan,” tuturnya.
Kompetensi kepribadian juga menjadi perhatian Japeky. Ia menyoroti pentingnya sikap jujur dan sesuai dengan norma agama serta budaya. Menjelang Pilkada, Roberth mengingatkan bahwa para guru harus menjaga netralitas serta tidak memicu kekacauan di tengah masyarakat. “Guru harus jujur dan adil, tidak boleh mengkotak-kotakkan. Kejujuran dan akhlak mulia adalah dasar yang harus selalu dipegang teguh,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan pentingnya profesionalisme dalam dunia pendidikan. “Guru disebut profesional karena mereka memiliki keahlian khusus untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, dan menilai. Hal itu adalah kehormatan yang tidak dimiliki oleh orang lain,” katanya. Ia menambahkan bahwa saat ini semakin banyak guru di MBD yang lolos seleksi Pendidikan Profesi Guru (PPG), yang menunjukkan adanya peningkatan dalam kompetensi.
Japeky juga menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan olahraga dan seni oleh para guru di Kecamatan Pulau Moa, yang dianggap sebagai bagian dari upaya memahami dan memperkuat jati diri guru sebagai profesional. “Saya bangga melihat dedikasi dan partisipasi para guru. Melalui kegiatan ini, kita ditantang untuk menunjukkan kemampuan kita di depan banyak orang, mengasah kemampuan komunikasi sosial kita,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Roberth mengingatkan agar panitia dan juri dalam kegiatan tersebut tetap bersikap objektif dan netral. “Nama baik kita sebagai guru sedang diuji. Jangan sampai keputusan yang diambil menimbulkan masalah baru. Dukungan moral dan psikologis sangat penting bagi keberhasilan kegiatan ini,” tegasnya.
Japeky juga berharap agar kegiatan ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi para guru serta siswa di Pulau Moa. “Saya berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kabupaten Maluku Barat Daya,” pungkas Japeky. (PW. 19)