Kasum TNI Letjen TNI Richard Tampubolon mewakili Panglima TNI membuka Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Staf Ahli (Sahli) Panglima TNI dengan mengangkat tema “Mewujudkan Angkatan Siber sebagai Matra Keempat TNI Dalam Menghadapi Tuntutan Tugas dan Perkembangan Lingkungan Strategis”, bertempat di Aula Gatot Soebroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (25/9/2024).
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam sambutannya yang dibacakan Kasum TNI menyampaikan bahwa dinamika perkembangan lingkungan strategis pada saat ini telah memberikan multiplier effect terhadap geopolitik dan geostrategi suatu negara termasuk Indonesia. Berkembangnya Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 telah berdampak pada aspek militer baik doktrin, taktik dan teknik bertempur serta cara berperang. “Medan operasi yang sebelumnya hanya mencakup operasi di darat, laut, udara dan ruang angkasa, kini bertambah mencakup ruang siber,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, Panglima TNI menjelaskan sudah seharusnya TNI meningkatkan kapasitas dan kemampuannya untuk bersiap diri mampu menjaga dan melindungi berbagai ancaman di ruang siber. “TNI harus memiliki kemampuan deteksi dini, respon cepat dan mitigasi serangan siber untuk mencegah kerusakan dan gangguan operasional,” pungkasnya.
FGD yang yang diikuti 162 peserta secara luring dari TNI, Polri dan Kementerian Lembaga dan 110 partisipan dari Jajaran Kodam, Armada dan Koopsud secara daring, dihadiri diantaranya Koorsahli Panglima TNI, Asrenum Panglima TNI, Aster Panglima TNI, Askomlek Panglima TNI dan undangan lainnya.
Pelaksanaan FGD menghadirkan narasumber yakni Chairman CIASeC Dr. Pratama Persadha (Mewujudkan Angkatan Siber Sebagai Matra Keempat TNI Dalam Menghadapi Tuntutan Tugas Dan Perkembangan Lingkungan Strategis), Brigjen TNI Bondan Widiawan, S.Kom., M.Si., CEH., ECIH. (Urgensi Pembentukan Matra Siber TNI) dan Wakil Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan IKAL Strategic Center Wibawanto Nugroho Widodo, M.A., M.A., War College Dip., M.P.P., Ph.D. (Kemampuan Siber TNI Dalam Konteks Persaingan dan Perang Iregular di Indo-Pasifik).