Aceh Barat-PW:Menindak lanjuti perintah Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fahrizal, M.Tr (Han) terkait aksi gerak cepat tanggap bencana, Dandim 0105/Abar Letkol Inf Hendra Mirza, S.E., M.Si., bersama instansi terkait turun langsung mengecek titik lokasi banjir guna memastikan volume dan ketinggian air serta keselamatan masyarakat. Layaknya detik ini, kroscek situasi perkembangan di Jalan Ateung Teupat Desa Layung yang merupakan akses jalur penghubung Kecamatan Bubon dengan Kecamatan Woyla, Minggu (22/9/2024)
Turut serta bersama Dandim diantaranya, Pasi Ops Kapten Inf Andika Trio Utama, S.H., Pasi Intel Lettu Inf Hermanto, S.H., Danki Senapan C Yonif 116/GS Lettu Inf Nanang Cahyo Diono, Kabag Ops Polres Aceh Barat diwakili Kasat Sabara AKP Henry Elisa Siregar dan Kasubagbin Ops Iptu Karianta Lubis serta Kalaksa BPBD Aceh Barat Teuku Ronal TR.
Setibanya di lokasi, rombongan Dandim langsung disambut oleh Danposramil 06/Bubon Peltu Rodi Syahputra dan para Babinsa yang memang standby Pagi, Siang hingga Malam. Dalam kesempatan tersebut, Danposramil melaporkan bahwa ketinggian air yang menutupi bahu Jalan bervariasi yakni ± 15 s/d 40 Cm dengan jarak ± 150 Meter. Sedangkan untuk aktifitas warga yang melintas dengan Roda 2 banyak menggunakan jasa Becak barang. Sementara untuk Roda 4 dikalkulasikan bisa menyeberang, namun ada juga pengendara yang ragu dan putar balik memilih alternatif lebih aman.
Di tengah meninjau lokasi, tiba – tiba ada seorang pengendara yang memaksa menerobos banjir, alhasil pada saat ditengah – tengah kendaraannya mogok. Seketika itu pula Dandim beserta rombongan langsung beranjak bergegas mendorong hingga ke titik yang lebih aman. Dengan Seragam Loreng basah kuyup, Dandim hilir mudik membantu pengendara yang ingin melintas.
Bagi Dandim, “Tak Ada Rotan Akarpun Jadi”, tidak bisa menerobos Dandim langsung menunggangi Becak Barang untuk membelah banjir membantu warga menyeberang agar kendaraannya tidak mogok ataupun rusak.
Usai hilir mudik membantu warga, Dandim menyimpulkan bahwa banjir ini adalah imbas dari hujan deras yang berlarut – larut dengan durasi cukup lama dan ditambah lagi titik ini culture daerah dataran rendah. Sehingga, pada saat Sungai Woyla tidak mampu menampung debit air maka akan melimpah mengalir ke titik ini yang memang menjadi langganan banjir pada setiap musim penghujan.
“Dari beberapa kawasan yang dilanda banjir, titik yang Kami pijak ini (Jalan Ateung Teupat) yang sangat mengganggu aktifitas dan berdampak bagi masyarakat terutama pengendara yang akan melintas. Untuk itulah, Kami meninjau langsung bersama instansi terkait ada pihak Polri dan BPBD sehingga bisa bersinergi mencari solusi agar banjir serupa bisa Kita atasi ke depannya”, terang Dandim
Dalam kesempatan tersebut, Dandim tak luput menghimbau kepada para pengendara agar selalu waspada dan berhati – hati pada saat melintas, pasalnya, di tengah genangan air ada lubang yang lumayan besar dan dalam. Guna menghindari hal – hal yang tidak diinginkan dan demi keselamatan warga, Dandim mengintruksikan Babinsa untuk memberi tanda dan mengarahkan pengendara agar terhindar dari lubang tersebut.
(red/mask95).