Pelatihan Wirausaha: Pemuda MBD Inovatif dan Mandiri

 

Tiakur, Pelopor Wiratama – Angkatan Muda Gereja Protestan MaluWirausaha) Letti, Moa, Lakor (LEMOLA) bersama Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Orang Muda Katolik (OMK), dan Remaja Masjid (REMAS) menggelar Diskusi Publik dan Pelatihan Wirausaha dengan mengusung Tema”Tumbuhnya Jiwa Entrepreneur Pemuda yang Inovatif dan Mandiri untuk Mendukung Pembangunan Daerah.” Acara ini berlangsung di Gedung Serbaguna Tiakur pada Senin (9/9/2024).

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Agustinus Lekwarday Kilikily, menekankan pentingnya pengembangan ekonomi rakyat sebagai upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pengembangan ekonomi rakyat adalah salah satu upaya Pemda MBD untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui program strategis berdasarkan pemetaan potensi ekonomi di setiap daerah,” ujar Kilikily.

Ia juga menyoroti peran pemuda dalam mendukung program pemberdayaan yang telah dilaksanakan oleh Pemda MBD selama tiga tahun terakhir. Namun, hasilnya dinilai belum maksimal. Oleh karena itu, melalui kegiatan yang digagas oleh AMGPM, GMKI, GMNI, OMK, dan REMAS ini,

Kilikily berharap dapat mendorong daya dan usaha pemuda untuk berwirausaha.
“Pentingnya kegiatan diskusi dan pelatihan seperti ini adalah untuk menyiapkan pelaku usaha muda yang tangguh di Bumi Kalwedo ini,” tambahnya.

Ketua AMGPM Daerah Letti, Moa, Lakor, Yan Z. Noach, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kolaborasi antara AMGPM dan organisasi kepemudaan lainnya telah lama terjalin. “Kolaborasi ini tidak hanya sebatas hari ini, tetapi telah terjalin dalam berbagai kegiatan sebelumnya, seperti Tryout P3K dan pelestarian budaya lokal,” ungkap Noach.

Menurut Noach, pemuda tidak hanya bisa mengkritisi pemerintah, tetapi juga harus berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah.
“Kami sepakat untuk menumbuhkan wirausaha baru sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi di Kabupaten MBD. Peran pemuda tidak hanya sebatas kritikan, tetapi juga memberikan kontribusi yang berarti bagi kesejahteraan rakyat,” tegasnya.

Noach menambahkan bahwa kewirausahaan dianggap sebagai motivator utama pertumbuhan ekonomi. “Perekonomian masyarakat, sebagai indikator kemajuan daerah, sangat dipengaruhi oleh perkembangan usaha-usaha masyarakat, baik yang berskala besar, menengah, kecil, maupun mikro. Kami ingin merangkul semua pemuda di Tiakur untuk bergerak bersama dalam inisiatif ini,” tegas Noach.

Menurutnya, usaha memerlukan lebih dari sekadar niat; dibutuhkan pengetahuan, pengalaman, dan inspirasi.
“Ilmu manajemen bisnis terus berkembang seiring waktu. Sebagai generasi muda dan pengusaha, kita harus cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman, karena manajemen bisnis adalah perlombaan tanpa garis finis,” tambahnya.

Mengakhiri sambutannya dengan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini. “Atas nama AMGPM dan teman-teman OKP serta Ormas, kami mengucapkan terima kasih kepada pimpinan daerah dan OPD yang telah mendukung kegiatan ini. Kami mencari dana secara mandiri dan berdoa agar Tuhan cukupkan segala kebutuhan untuk suksesnya acara ini,”ucapnya.

Ditempat yang sama Ketua Panitia, Wisye Markus, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas entrepreneurship yang kreatif dan inovatif serta membangun karakter wirausaha yang baik. Markus juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh pemuda dalam era digitalisasi dan pentingnya kesiapan wirausaha muda dalam menghadapi persaingan global.

Diskusi publik yang melibatkan 150 peserta dari berbagai organisasi pemuda dan pelaku usaha muda di Tiakur ini serta menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten.

Selain diskusi, peserta juga mengikuti pelatihan teknis wirausaha untuk mengasah kemampuan dalam berbagai bidang usaha, seperti desain grafis, pembuatan konten media sosial, pengolahan hasil ikan dan rumput laut, serta pembuatan kerajinan lokal. Pelatihan ini diisi oleh praktisi usaha dan staf dari dinas terkait.

Wisye Markus mengungkapkan bahwa dana pelaksanaan kegiatan ini berasal dari berbagai sumber, termasuk pekerjaan pengecoran plateker, penjualan makanan di stan pameran, penjualan bambu, dan penjualan bazar. “Dengan anggaran kurang lebih 60 juta rupiah, panitia bekerja keras selama tiga bulan untuk memastikan terlaksananya kegiatan ini,” jelas Wisye.

“Kami bekerja keras selama tiga bulan terakhir untuk mengumpulkan dana dan mendukung pelaksanaan kegiatan ini tanpa menggunakan APBD.” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Wisye juga mengucapkan terima kasih ” Dengan penuh kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung, termasuk Bupati Maluku Barat Daya Benyamin Thomas Noach, Wakil Bupati Drs. Agustinus Lekwarday Kilikily, dan Sekretaris Daerah Drs. Daud Remialy, Pimpinan OPD, atas dukungan mereka.
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, akan lahir wirausaha-wirausaha muda yang mampu bersaing secara global dan turut serta dalam pembangunan daerah menuju masyarakat yang sejahtera,” Tutup Markus

Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Forkopimda MBD, Ketua Penggerak PKK MBD, pemateri dari Universitas Pattimura, serta praktisi usaha lokal. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan wirausahawan muda yang mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten Maluku Barat Daya. (PW. 19)

Related posts